Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kajian Surah At-Taghabun Ayat 5-6, Oleh Imaam Yakhsyallah Mansur

kurnia - Selasa, 4 Februari 2020 - 20:50 WIB

Selasa, 4 Februari 2020 - 20:50 WIB

106 Views ㅤ

yakhsyallah mansur
Drs. K.H. Yakhsyallah Mansur (Dok MINA)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ فَذَاقُوا وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ


Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.

Penjelasan

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza

Pada empat ayat sebelumnya, Allah sudah menceritakan dan menunjukkan beberapa kekuasaan-Nya. Jadi kalau disebut sifat Allah dalam urutan pertama sebuah ayat (Al Mulk), maka ayat-ayat yang sesudahnya menunjukan kekuasaan dan kebesaran Allah yang Mahaterpuji.

Mulai dari ayat yang ke-2, bahwasannya Allah Mahakuasa karena Dia yang menciptakan manusia, Allah Kuasa menjadikan manusia sehingga mereka menjadi kafir dan juga menjadi mukim. Jika manusia menggunakan logika, sangat jelas mereka tidak akan menolak kekuasaan dan takdir Allah, akan tetapi menjadi Mukmin atau kafir itu pilihan manusia sendiri.

Allah mengetahui apa saja yang diperbuat oleh manusia selama hidupnya. Kekuasaan Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala yang ada di antaranya tidaklah sia-sia. Demikian juga untuk membalas amal perbuatan manusia, tidaklah sulit bagi Allah melakukannya. Kemudian Allah menjelaskan ciptaan-Nya, yaitu manusia dan selainnya sebagai bentuk Keagungan dan KebesaranNya.

Penderitaan Akibat Perbuatannya

Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP

Setelah Allah menjelaskan bagaimana orang-orang kafir terdahulu, mereka menderita akibat  dari perbuatan buruk mereka, dan mereka mendapatkan siksaan pedih di dunia. Mereka menderita dengan berbagai macam siksaan yang menghinakan yang telah diceritakan beberapa ayat sebelumnya.

Seperti contohnya umat Nabi Nuh yang ditelenggelamkan melalui musibah banjir, umat Nabi Luth yang disiksa dengan hujan batu, suara yang menggelegar dan dijungkirbalikan buminya, umat Nabi Shuaib juga disiksa dengan siksaan yang tidak kalah pedihnya. Itu adalah sisksaan dunia dan belum cukup untuk membalas perbuatan kekafiran dan kedurhakaan mereka, nanti di akhirat mereka akan mendapat siksaan lagi yang sangat pedih.   

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا ۚ وَاسْتَغْنَى اللَّهُ ۚ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas

Penjelasan Surah AT-Taghabun Ayat 6

Ketika kaum musyrik mengetahui bahwasannya Rasulullah yang diutus itu dari manusia kalangan mereka sendiri, maka ingkar dan berpaling. Atas kekafiran mereka itu, kerasulan Nabi Muhammad tetaplah sah dan Allah tidak memerlukan pengakuan mereka. Jika mereka kafir, maka tidak berkurang keagungan dan keperkasaan Allah. Demikian juga jika mereka beriman, Allah  sedikitpun tidak untung.

Mereka menolak utusan Allah, meskipun dari kalangan mereka sendiri (manusia). Mereka tidak melihat apa yang dibawa tetapi melihat pribadinya Nabi Muhammad. Mereka tidak menilai risalah yang dibawa Rasul, tetapi menilai orang yang membawanya.

Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib, kalau menerima informasi tentang sesuatu, lihat apa yang disampaikan, jangan kamu melihat siapa yang mengatakan. Realita manusia seperti itu akan ada dan kita jadikan sebagai pelajaran. Maka ayat ini mengingatkannya.

Baca Juga: Ismail Haniyeh Dikabarkan Terbunuh di Iran

Ayat ini sangat menjelaskan secara detail perilaku orang-orang Musyrik Mekkah yang menyerupai orang Yahudi. Orang Yahudi diberi anugerah berupa diutusnya Nabi Musa dari kalangan mereka sendiri, menyampaikan kepada kaumnya tentang tauhid, namun kaumnya mengingkarinya. Ayat ini memberi pelajaran betapa buruknya sifat orang-orang yang mengingkari Rasul dari kalangan mereka sendiri. (A/R4/P2)

Bersambung

Mi’raj News Agency (MINA)

 


Baca Juga: Breaking News: Ledakan Dahsyat Guncang Tel Aviv

 

 

Baca Juga: Presiden Iran Alami Kecelakaan Helikopter di Azerbaijan Timur

Rekomendasi untuk Anda

Renungan Al Quran
yakhsyallah mansur
Breaking News