14 April 2014:
REDAKTUR MINA KUNJUNGI KANTOR BERITA MALAYSIA BERNAMA DI KUALA LUMPUR
Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) mengadakan kunjunga silaturrahim dan mengajukan usulan kerjasama pemberitaan dan tukar-menukar berita dengan Kantor Berita Nasional Malaysia, Bernama di Kuala Lumpur, 14 April 2014.
Redaktur MINA, Syarif Hidayat dan Ali Farkhan Tsani dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi (Bahasa Melayu: Ketua Pengarang) Bernama, Datuk Zulkefli Salleh, di Kantor Pusat Bernama, Kuala Lumpur, mengajukan usulan kerjasama dari MINA kepada Bernama tersebut mencakup pemberitaan media Islam dalam rangka melawan dominasi media Barat dalam distribusi berita dan informasi di dunia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Pemimpin Redaksi Bernama, Zulkefli Salleh menyambut baik usulan kerjasama tersebut. “Kerjasama MINA dan Bernama disamping akan mempererat hubungan Indonesia dan Malaysia, juga diharapkan akan memperkokoh tali ukhuwah Islamiyah masyarakat muslim kedua Negara,” kata Datuk Zulkefli.
16 April 2014:
REDAKTUR MINA KUNJUNGI HARIAN UTUSAN MALAYSIA DI KUALA LUMPUR
Redaktur MINA, Syarif Hidayat dan Ali Farkhan Tsani, mengadakan kunjungan ke Harian Utusan Malaysia di Kuala Lumpur, dalam upaya menjajaki kerjasama tukar menukar berita dan kemungkinan pertukaran wartawan antar kedua media tersebut.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Asisten Editor Utusan Malaysia, Zulkefli Hamzah yang didampingi Editorial Manager (Pengurus Jabatan Pengarang), S. Agil S. Jaafar, menyambut baik dengan antusias kemungkinan pertukaran wartawan dalam rangka kerjasama pemberitaan tersebut.
20 April 2014:
WAWANCARA EKSKLUSIF REPORTER MINA DENGAN ISRA AL-MUDALLAH JURU BICARA HAMAS PALESTINA
Isra al-Mudallah (24), sejak 2013 ditunjuk menjadi juru bicara wanita pertama Pemerintahan Palestina dari pejabat HAMAS di Jalur Gaza. Penunjukan seorang wanita ini sekaligus membantah tuduhan-tuduhan oleh barat seolah wanita tidak mendapat kesempatan luas dalam Pemerintahan Hamas.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
“Setiap kita mencoba menghentikan perampasan hak-hak rakyat Palestina oleh Israel, kita selalu gagal, inilah mengapa Hamas tetap pada jalur perlawanan bukan dengan perundingan, karena ini lebih berguna untuk melawan agresi yang dilakukan israel dan blokade terhadap Gaza. Negosiasi tidak banyak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu sejak dimulainya perundingan 20 tahun yang lalu, dan kami mengalami banyak kerugian terutama rakyat Palestina,” ujar Mudallah.