Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KALEIDOSKOP KEGIATAN KANTOR BERITA ISLAM MINA 2014

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 2 Januari 2015 - 11:38 WIB

Jumat, 2 Januari 2015 - 11:38 WIB

2491 Views

13 Agustus 2014:

LIPUTAN MINA ACARA DUBES PALESTINA DAN DUBES NORWEGIA TENTANG PENTINGNYA MENEBARKAN AJARAN ISLAM YANG PENUH KASIH SAYANG

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz N. Mehdawi mengatakan, ulama Islam Indonesia berperan besar dalam menebarkan ajaran Islam yang penuh dengan kasih sayang. Mehdawi meyampaikan hal itu pada sambutan Silaturahimdan Halal bi Halal Idul Fitri 1435 MUI Pusat di Jakarta, Selasa malam (12/8/2014), yang dihadiri Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency).

Dubes Palestina menilai ulama Indonesia memiliki karakter ramah, kasih sayang, toleran dan menjunjung tinggi persatuan, sehingga dapat menerbarkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Indonesia dengan hal seperti itu dapat memimpin dunia, melalui contoh yang baik bagi dunia Islam, bukan dengan kemarahan dan kekuatan militer. Akan  tetapi dengan kemakmuran dan toleransi. Menurutnya, suasana seperti di Indonesia, yang penuh dengan nuansa silaturahim tidak banyak ditemukan di banyak negara muslim di dunia,” ujarnya.

Pada sambutan lain, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik juga ikut merasakan senang berada di Indonesia yang toleran, terbuka dan menghargai ilmu pengetahuan.

Menurutnya, pengamalan Islam di Indonesia termasuk memiliki bentuk Islam yang kuat, solid sekaligus fleksibel. Termasuk, bagaimana kaum muslim Indonesia yang telah menunjukkan contoh terbaik melindungi minoritas, memastikan mereka aman, dan menjadi bagian dari bangsa, kata dubes yang memeluk agama Islam itu.

31 Agustus 2014:

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

WAWANCARA KHUSUS WNI YANG BARU KEMBALI DARI GAZA KE INDONESIA

Rina Wati (35 th) binti Ruhendi Muman, warga Indonesia yang sebelumnya mengalami kendala keluar dari Jalur Gaza menyusul peperangan yang terus berkecamuk akibat serbuan zionist Israel, akhirnya dapat kembali ke tanah air, tiba di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat (29/8) pukul 12.30 WIB.

Rina Wati adalah warga Indonesia, menikah dengan Skaik, warga Gaza pada 2008. Sebelumnya, mereka bekerja dan tinggal di Arab Saudi. Mereka kemudian kembali ke rumah suaminya, di Gaza pada 28 Maret 2012 hingga akhirnya harus pulang ke kampung halaman Rina Wati di Cianjur Jawa Barat karena situasi keamanan yang buruk akibat agresi Zionis Israel sejak 7 Juli lalu. Rumah Ahmad hancur jadi korban sweruan Israel. hingga akhirnya disepakati genjatan senjata permanen Selasa (26/8) malam.

Perjalanan dari rumah Rina Wati menuju Rafah hampir 40 kilometer didampingi Reporter MINA di Jalur Gaza, dilalui dengan menegangkan, karena serangan-serangan bom udara Israel waktu saat itu masih berlanjut, sebelum kesepakatan genjatan senjata dilakukan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Pada Selasa (26/8) waktu setempat, upaya penjemputan Rina Wati dan keluarga oleh tim KBRI sempat gagal karena pihak Mesir di perbatasan belum mengizinkan Rina Wati melintasi perbatasan Rafah hingga harus kembali datang Rabu besoknya.

Akhirnya Rina disertai suaminya warga Gaza Ahmad Skaik, beserta dua puteranya Yahya Skaik dan Yasin Skaik, sebelumnya diurus, dijemput dan diantar oleh relawan kemanusiaan Indonesia MER-C (Medical Emergency Rescue Committee)dari rumahnya di Berseba, Jalur Gaza ke pintu perbatasan Rafah, Rabu (27/8) pagi.

Setelah dijemput oleh staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir, Rabu (27/8) malam, Rina menginap di KBRI beserta dua puteranya. Sementara suaminya tidak dapat masuk ke Mesir, maka dari Rafah langsung ke Bandara Internasional Kairo.

Rina beserta keluarga tiba di Jakarta untuk selanjutnya diantar langsung ke rumahnya di kampung halamannya di Dusun Kareo, Kelurahan Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, Delapan Warga Syahid

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
logo mina
test
Kolom