Washington, MINA – Senator Kamala Harris pada Selasa (3/12) secara resmi mengakhiri perjuangannya menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dalam pemilihan umum tahun depan.
Harris mengumumkan, keputusannya dalam pernyataan yang dirilis melalui situs Medium dan menyebutnya sebagai salah satu keputusan tersulit dalam hidupnya.
“Bagi para pendukung saya, dengan penyesalan yang dalam, tetapi juga dengan rasa terima kasih yang mendalam saya menangguhkan kampanye saya hari ini,” tulis senator dari California itu, Anadolu Agency melaporkan.
Dia secara khusus mengutip kekurangan dana sebagai salah satu faktor yang membuatnya sulit bertahan dalam persaingan.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Saya ingin menjelaskan: meskipun saya tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden, saya akan melakukan apa pun sekuat tenaga untuk mengalahkan Donald Trump dan berjuang untuk masa depan negara kita dan yang terbaik bagi kita,” tambah Harris.
Pencalonan Harris awalnya berjalan dengan sangat baik dan dia menjadi salah satu calon terdepan yang berlaga untuk merebut tiket ke puncak Partai Demokrat.
Namun, ketika jumlah kandidat membengkak menjadi lebih dari dua puluh orang, kampanye Harris melambat karena masalah dana.
Popularitas Harris juga menurun karena kalangan progresif Partai Demokrat tidak puas dengan rekam jejaknya sebagai jaksa.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Skor agregat dari survei nasional yang dilakukan oleh situs RealClearPolitics menunjukkan bahwa Harris terus beradai di angka 3 persen.
Sebelumnya, popularitas Harris sempat memuncak di angka 15 persen pada awal Juli setelah debat Partai Demokrat pertama, di mana dia berhasil melayangkan pukulan kuat pada argumen Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS, calon Presiden lainnya. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu