Washington, MINA – Kamar Dagang Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa ekonomi India, terbesar keenam di dunia, dapat goyah sebagai akibat dari lonjakan rekor kasus virus Covid-19, dan menciptakan hambatan bagi ekonomi global.
Myron Brilliant, Wakil Presiden Eksekutif, lobi bisnis terbesar AS, mengatakan pada Senin (26/4), risiko efek tinggi mengingat banyak perusahaan AS mempekerjakan jutaan pekerja India untuk menjalankan operasi di kantor mereka.
“Kami berharap bisa menjadi lebih baik,” kata Brilliant. Seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Ada kekhawatiran besar tentang seretnya ekonomi AS oleh virus yang menghancurkan dan menyebar di India,” lanjutnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Lonjakan kasus tampaknya sudah mempengaruhi ekonomi India.
Kamar dagang AS dan CEO perusahaan AS dari 40 perusahaan internasional pada Senin meluncurkan gugus tugas publik-swasta untuk menyediakan pasokan medis, oksigen, dan bantuan lain yang sangat dibutuhkan India dan meluncurkan portal baru di mana perusahaan AS dapat menawarkan sumbangan dalam bentuk barang.
Kemitraan ini juga mencakup Dewan Bisnis AS-India, Meja Bundar Bisnis, dan Forum Kemitraan Strategis AS-India.
India saat ini menjadi episentrum pandemi global, dengan infeksi meningkat 352.991 dalam 24 jam terakhir dan rumah sakit yang penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
AS dan negara-negara lain menjanjikan bantuan medis yang mendesak untuk mencoba mengatasi keadaan darurat tersebut.
Perdagangan barang dan jasa AS dengan India berjumlah $ 146,1 miliar pada 2019, menurut kantor Perwakilan Dagang AS.
India adalah mitra perdagangan barang AS terbesar kesembilan, dengan sekitar $ 92 miliar dalam perdagangan dua arah pada 2019. (T/RS2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon