Jakarta, MINA – Pjs Ketua Umum Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) mengecam aksi penistaan agama dalam bentuk pembakaran Al-Quran di Malmo, Swedia Selatan dan di Oslo, Norwegia.
Menurutnya pembakaran Al-Quran ini merupakan tindakan provokatif, intoleran dan anti demokrasi. “Kami menyayangkan, dan tindakan penistaan agama dan intoleran yang dilakukan oleh politisi Islamophobia dan rasis beserta para pendukungnya,” kata Susanto Triyogo dalam keterangan tertulis, Selasa (1/9)
Rasmus Paludan, Pemimpin kelompok anti-Islam Tight Direction (Stram Kurs), bersama para pendukungnya membakar Al-Quran pada Jumat (28/8) malam. Paludan sendiri sempat membuat geger dunia ketika tahun lalu membakar Al-Quran yang dibungkus dengan daging babi.
Ketua Bidang Keumatan dan Wawasan Keislaman PP KAMMI Ibadurrahman mengatakan, peristiwa ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
“Aksi penistaan agama tersebut merupakan tindakan biadab dan barbar, ini merupakan pukulan telak bagi Eropa yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan demokrasi,” ujarnya.
KAMMI juga meminta kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri untuk segera mengecam dan melakukan protes terkait aksi perobekan dan pembakaran Al-Quran melalui kedutaan besar Norwegia dan Swedia di Jakarta.
“Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, malu rasanya jika kita tidak protes. Ini bukan hanya sekadar masalah agama tapi juga masalah HAM setiap orang untuk bebas berkeyakinan” imbuh Ibad. (L/R4/P1)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)