Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye anti-Facebook di Twitter Capai 300 Juta Kicauan

Rendi Setiawan - Selasa, 27 September 2016 - 08:33 WIB

Selasa, 27 September 2016 - 08:33 WIB

314 Views

Al-Quds, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Aktifis dan jurnalis pro-Palestina di seluruh dunia memulai kampanye anti Facebook melalui Twitter pada Ahad (25/9), sebagai bentuk protes terhadap kerjasama media sosial raksasa itu dengan Israel terkait Palestina.

Peserta yang menggunakan hastag #FBCensorsPalestine mencapai lebih dari 300 juta kicauan.

Kampanye anti Facebook di Twitter berlangsung selama dua jam antara pukul 08.00-10.00 , diselenggarakan oleh Quds Press, Electronic Intifada, kantor berita Shehab, QudsNet dan lain-lain, demikian Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, penyelenggara kampanye mengatakan bahwa mereka memprotes kesepakatan antara Israel dan administrasi Facebook. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, Facebook akan menonaktifkan beberapa halaman Palestina.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“Kampanye kami akan berlangsung sampai tujuan kami tercapai dan memastikan hak kita untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak dihalangi,” tulis pernyataan itu.

Pemimpin Redaksi Quds, Mohamed Mansour mengungkapkan partisipasi agensinya dan mengatakan bahwa mengambil bagian dalam kampanye tersebut adalah dukungan untuk kebebasan berbicara dan kebebasan menyampaikan pendapat.

Minta Maaf

Pada akhirnya Facebook mengeluarkan permintaan maaf karena telah menghapus halaman dan website Palestina dengan dalih hasutan dari Israel. Dalam keterangannya, Facebook mengatakan bahwa halaman yang telah dihapus akan segera dikembalikan setelah dilakukan penyelidikan terlebih dulu.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Tim kami memproses jutaan laporan setiap minggu, dan kadang-kadang kita mendapatkan hal yang salah. Kami sangat menyesal tentang kesalahan ini,” kata juru bicara Facebook, Al Arabiya melaporkan.

Penyelenggara kampanye menuntut Facebook untuk segera mundur dari perjanjian tersebut, dan meminta Facebook untuk mempublikasikan seluruh perjanjian dan memperjelas mekanisme pelaksanaan dan mengumumkan kondisi yang memungkinkan Facebook untuk membatasi kebebasan pribadi pengguna internet.

Sementara itu, Jerusalem Post mengutip pernyataan menteri kehakiman Israel mengatakan bahwa Facebook telah melakukan tindakan yang benar dengan menghapus halaman Palestina, termasuk halaman kantor berita Shehab dan Quds tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Palestina
Asia