KAMPANYE MOGOK MAKAN DI MESIR MELUAS

Aktivis Abdullah Al-Shamy yang ditahan dan sudah melakukan mogok makan lebih dari  100 hari di Mesir. Foto: Arsip keluarga Abdullah Al-Shamy
Aktivis Abdullah Al-Shamy yang ditahan dan sudah melakukan lebih dari 100 hari di . (Foto: Arsip keluarga Abdullah Al-Shamy)

, 16 Dzulqa’dah 1435/11 September 2014 (MINA) – Kampanye mogok makan dalam solidaritas dengan tahanan politik Mesir telah mendapatkan momentum, di mana makin banyak aktivis yang bergabung dengan aksi ini baik di dalam mau pun luar penjara.

Kampanye yang diluncurkan pekan lalu mengecam penahanan berkepanjangan para tahanan tanpa adanya tanggal yang ditentukan untuk sidang mereka, harian Mesir Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (11/9).

Kampanye juga menyerukan pembebasan semua tahanan politik serta penghapusan undang-undang demontrasi yang kontroversial dan semua hukuman-hukumannya dari UU itu.

Sejauh ini, sejumlah 123 orang telah melakukan aksi mogok makan baik tahanan di dalam penjara mau pun aktivis di luar penjara di Mesir, menurut Freedom of the Brave, salah satu gerakan yang menyerukan pembebasan tahanan politik.

Di dalam penjara dan sel tahanan, terdapat 59 orang yang melakukan aksi menahan diri dari makan ini, sementara 64 lainnya adalah aktivis di luar tahanan.

Menurut Freedom of the Brave, dari 64 orang itu,  57 di antara melakukan mogok makan penuh sementara tujuh lainnya melakukan mogok makan sebagian.

Muhamad Sultan, aktivis yang ditahan sejak Agustus 2013, telah melakukan mogok makan selama 227 hari di dalam Penjara Tora, selatan Kairo, mejadikan dia sebagai pemogok makan terlama. Sultan ditangkap ketika pemerintah menggerebek rumahnya saat mencari ayahnya, Salah Sultan, merupakan salah satu anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin.

Pemogok makan terlama kedua adalah Ibrahim El-Yamany yang kini memasuki hari ke-146. El-Yamany adalah seorang dokter yang ditangkap saat dirinya melayani pasien di rumah sakit lapangan Masjid Fatah Kairo dalam sebuah demonstrasi pada 16 Agustus 2013.

Di luar penjara, tokoh masyarakat yang melakukan mogok makan adalah Laila Soueif dan Mona Seif, ibu dan adik dari aktivis politik Alaa Abdel Fattah-dan Sanaa Seif, yang juga mogok makan di penjara.

Mogok makan di luar penjara

Kelompok ‘Freedom of Brave‘ telah mendaftarkan kampanye mogok makan di lima provinsi di Mesir seperti Kairo, Giza, Alexandria, Beheira dan Daqahliya.

Para  pemogok makan melakukan aksi duduk di sejumlah tempat umum untuk mogok makan mereka, termasuk di depan Dewan Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC), Partai Kebebasan dan Kesejahteraan (Bread and Freedom Party) yang masih dalam proses pembangunan, Markas Besar Mesir Populer Terkini dan Partai Kuat Mesir (Strong Egypt Party). (T/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0