Sheffield, MINA – Akademisi Palestina yang berbasis di Inggris, Shahd Abusalama, mengatakan, ia menjadi sasaran kampanye “perundungan dunia maya” oleh akun media sosial dan outlet pro-Israel, karena aktivisme dan advokasinya terhadap masalah Palestina.
Kandidat PhD Universitas Sheffield Hallam itu pada bulan lalu mengklaim, dia telah dikeluarkan dari posisi mengajar di universitas karena “tekanan dari luar” di universitas.
“Kampanye pencemaran nama baik oleh Zionis melanjutkan pola sejarah, di mana narasi kolonial Zionis mendominasi dan selalu menikmati hak istimewa atas narasi yang tertindas,” kata Abusalama kepada Katia Youssef, seorang reporter al-Araby al -Jade, Senin (24/1).
Kelompok pro-Israel dan media diduga meningkatkan tekanan pada Sheffield Hallam, setelah Abusalama berbagi tweet membela seorang mahasiswa di universitas yang telah membuat poster yang mengatakan: “Hentikan Holocaust Palestina”.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mereka yang menentang Abusalama mengatakan bahwa dia melanggar komitmen universitas terhadap definisi internasional anti-Semitisme, yang melarang perbandingan tindakan Israel dengan tindakan Nazi Jerman.
Penulis dan akademisi mendesak para pendukung untuk menyerukan universitas agar membatalkan keputusannya. Dia juga menggalang dukungan dari rekan-rekan Yahudi, termasuk mantan anggota parlemen Afrika Selatan Andew Feinstein, putra seorang penyintas Holocaust. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya