Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandidat Wali Kota New York Zohran Mamdani Tolak Intimidasi Trump

Widi Kusnadi Editor : Arif R - 1 jam yang lalu

1 jam yang lalu

0 Views

Zohran Kwame Mamdani Berpeluang Jadi Wali Muslim Pertama di Kota New York (foto: Al Jazeera)
Zohran Kwame Mamdani (foto: Al Jazeera)

Washington, MINA – Kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, menegaskan bahwa ia tidak akan tunduk terhadap ancaman yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam akan menangkap dan mendeportasinya karena sikapnya yang menolak kebijakan keras imigrasi.

Trump menyatakan akan menangkap Mamdani apabila ia menghentikan aparat Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) dalam menjalankan tugas di New York. Ancaman tersebut disampaikan setelah Mamdani resmi dikukuhkan sebagai kandidat wali kota dari Partai Demokrat pada Selasa (1/7).

Menanggapi ancaman itu, Mamdani menyatakan dirinya tidak gentar. “Presiden Amerika Serikat baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, memasukkan saya ke kamp tahanan, dan mendeportasi saya. Bukan karena saya melanggar hukum, tetapi karena saya akan menolak membiarkan ICE meneror kota kita,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip NDTV, Rabu (2/7).

Zohran Mamdani, seorang imigran yang tiba di Amerika Serikat pada tahun 1998 saat masih berusia tujuh tahun, menyebut ancaman Trump sebagai bentuk serangan terhadap demokrasi dan kebebasan berbicara.

Baca Juga: Liga Arab, Uni Afrika dan OKI Kutuk Penggunaan Kelaparan dan Pengepungan Sebagai Senjata Perang Israel

“Pernyataannya tidak hanya merupakan serangan terhadap demokrasi kita, tetapi juga upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi di balik bayang-bayang: jika Anda berbicara, mereka akan mengejar Anda,” tegasnya.

Dalam pernyataannya, Mamdani juga mengkritik Wali Kota New York saat ini, Eric Adams, yang menurutnya justru mendapat pujian dari Trump atas pendekatan otoriternya. Adams sebelumnya terpilih sebagai Demokrat, namun kini mencalonkan diri kembali sebagai independen.

“Pujian Trump terhadap Eric Adams tidak mengejutkan, tetapi menyoroti urgensi untuk mengakhiri masa jabatan Wali Kota ini di Balai Kota,” katanya.

Mamdani juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap arah politik nasional, khususnya kebijakan Partai Republik MAGA (Make America Great Again) yang dinilainya merugikan masyarakat kelas pekerja.

Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA

“Ketika Partai Republik MAGA berusaha menghancurkan jaring pengaman sosial, mengeluarkan jutaan warga dari layanan kesehatan, dan memperkaya para donatur miliarder, sungguh memalukan bahwa Eric Adams menggemakan kebijakan yang sarat perpecahan dan kebencian ini. Para pemilih akan menolaknya dengan tegas pada bulan November,” pungkasnya.  []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: FAO: Kekeringan Kian Buruk di Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Sosok
Kolom