Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Kargo Pertama Bahrain Tiba di Pelabuhan Haifa

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:33 WIB

Rabu, 14 Oktober 2020 - 16:33 WIB

33 Views

Haifa, MINA – Kapal kargo pertama Bahrain akan tiba di Pelabuhan Haifa dari Pelabuhan Khalifa bin Salman di Bahrain, kata pejabat resmi Perusahaan Penyiaran Israel pada Selasa (12/10).

Sebelumnya juga telah tiba kapal kargo pertama UAR di pelabuhan tersebut, negara yang juga sudah mengadakan normalisasi hubungan dengan Israel.

Edni Simkin, CEO perusahaan pelayaran swasta MSC Israel, mengatakan para pejabat senior di bidang pelabuhan dan navigasi maritim di Bahrain menunjukkan minat besar dalam kerja sama yang lebih kuat dengan Israel. Anadolu Agency melaporkan.

Laporan menambahkan, Tel Aviv sedang membicarakan dengan UEA, Arab Saudi, dan Yordania untuk membangun jalur kereta api untuk menghubungkan pelabuhan Haifa dengan UEA.

Baca Juga: Pertama Kali Angkatan Laut Israel Serang Yaman

Bahrain berencana untuk membentuk garis laut langsung dengan Israel sebagai salah satu langkah normalisasi antara kedua negara, menurut media Israel.

Otoritas Bahrain tidak mengomentari laporan tersebut.

Sebelumnya, pada Senin, kapal Emirat pertama yang memuat barang-barang, termasuk besi, pemadam kebakaran, pembersih, dan peralatan elektronik, tiba di Haifa.

Bahrain, UEA, dan Israel setuju untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh setelah penandatanganan perjanjian normalisasi di Gedung Putih bulan lalu.

Baca Juga: Pangeran MBS Desak Komunitas Internasional Hentikan Agresi Israel di Gaza

Langkah tersebut diikuti serangkaian pengumuman tentang kesepakatan dan kontrak antara firma-firma dari ketiga negara tersebut. Motif ekonomi makin menonjol dari normalisasi hubungan ini.

Kesepakatan normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Masih Hilang di Suriah

Rekomendasi untuk Anda