Washington, MINA – AS mengatakan telah berbagi informasi intelijen dengan Ukraina tentang lokasi kapal penjelajah rudal Rusia Moskva, sebelum terjadi serangan yang menenggelamkan kapal perang itu, sebuah insiden yang merupakan kegagalan besar bagi militer Rusia.
Seorang pejabat Amerika mengatakan pada Kamis (4/5), Ukraina sendiri yang memutuskan untuk menargetkan dan menenggelamkan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia menggunakan rudal anti-kapalnya sendiri.
Namun, mengingat serangan Rusia di garis pantai Ukraina dari laut, AS telah memberikan “berbagai data intelijen” yang mencakup lokasi kapal-kapal itu, kata pejabat yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum dan berbicara dengan syarat anonim.
Pemerintahan Biden telah meningkatkan membagi data intelijen dengan Ukraina di samping pengiriman senjata dan rudal untuk membantunya mengusir invasi Rusia.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Pengungkapan bantuan AS ini terjadi ketika Gedung Putih berada di bawah tekanan dari Partai Republik yang beroposisi agar berbuat lebih banyak untuk mendukung perlawanan Ukraina.
Pejabat yang berbicara itu mengatakan, AS tidak mengetahui bahwa Ukraina berencana menyerang sampai mereka melakukan operasi.
NBC News adalah yang pertama kali melaporkan peran Amerika dalam tenggelamnya kapal tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, New York Times melaporkan tentang peran AS dalam membantu pembunuhan terhadap jenderal Rusia.,
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, badan-badan Amerika “tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina.”
“Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lainnya berikan dengan data intel yang mereka kumpulkan sendiri, kemudian mereka membuat keputusan sendiri dan mereka mengambil tindakan mereka sendiri,” kata Kirby. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu