Jakarta, 19 Dzulqo’dah 1436/3 September 2015 (MINA) – Sebuah kapal yang berpenumpang WNI kembali tenggelam di perairan Sabak Bernam, Selangor, Kamis (3/9), menewaskan belasan penumpang yang ada di dalam kapal.
Kapal dengan berukuran sekitar panjang 15 meterdan lebar tiga meter pertama kali dilaporkan nelayan kepada Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) pada pukul 10.30 waktu setempat, demikian keterangan per Kemlu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tim SAR yang hingga saat ini masih melakukan pencarian dan penyelamatan menyampaikan baru ditemukan 20 orang korban selamat (19 laki-laki dan satu perempuan), sementara korban tewas sebanyak 14 orang (13 perempuan dan satu laki-laki).
Menurut Laksamana Pertama Maritim Mohamad Aliyas bin Hamdan, Ketua Penguat Kuasa Maritim Selangor, berdasarkan ukuran kapal maka maksimal penumpang adalah 70 orang mengingat berdasarkan standar resmi Pemerintah Malaysia kapal ukuran tersebut hanya diperbolehkan mengangkut 16 penumpang.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Korban selamat telah dibawa ke kantor polisi Hutan Melintang untuk penyelidikan lebih lanjut, sementara korban tewas saat ini disemayamkan di RS Teluk Intan. Operasi pencarian masih akan terus dilaksanakan selama tujuh hari dengan mengerahkan tujuh kapal dan satu heli.
Hingga saat ini masih belum diketahui pasti penyebab tenggelamnya kapal tersebut namun dugaan awal dikarenakan jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dan atau terjadi kerusakan mesin kapal.
Sementara cuaca pada saat kapal tenggelam yang diperkirakan terjadi pukul 3.00 pagi, juga relatif cerah. Saat itu kapal diduga kuat dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan dengan membawa WNI yang dikategorikan sebagai Pendatang Asing Tanpa Ijin (PATI). Hal itu mengacu pada peristiwa serupa yang pernah terjadi dan lokasi keberangkatan kapal yang bukan melalui pelabuhan resmi.
Satgas KBRI KL saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan APMM guna memonitor operasi penyelamatan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Satgas juga mengirim Tim ke Kantor Polisi Hutan Melintang (berjarak 200 km dari Kuala Lumpur) untuk bertemu dan memperoleh keterangan langsung dari korban selamat serta memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk bantuan hukum penanganan kasus ini lebih lanjut.
Tim juga akan menuju ke RS Teluk Intan untuk mengumpulkan data dari korban yang meninggal dunia untuk selanjutnya menghubungkan keluarga dan mempersiapkan penanganan jenazah bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan otoritas terkait lainnya.
Duta Besar RI, Herman Prayitno, sangat menyayangkan dengan terjadinya kembali musibah kapal karam yang membawa WNI dan sekali lagi menghimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia di Malaysia yang akan kembali ke tanah air agar tidak mengambil resiko dengan menempuh jalur kepulangan yang berbahaya.(L/R04/R05)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)