Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Kepala Redaksi Mi’raj News Agency (MINA) Bahasa Arab sekaligus Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah, Rifa Berliana Arifin menekankan pentingnya mahasiswa belajar bahasa asing.
Hal itu disampaikannya dalam acara Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) yang diselengarakan pada Kamis (3/9) dengan tema, “Membangun Karakter Jurnalis – Dai yang Cerdas, Kreatif dan Berwawasan”.
“Sebagai mahasiswa komunikasi, maka harus paham dengan pembelajaran bahasa asing. Terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris,” kata Rifa.
“Selain itu, mahasiswa di STAI Al-Fatah ini, juga dituntut belajar bahasa sekaligus belajar jurnalistik. Seperti adanya perkuliahan bahasa Inggris jurnalistik dan bahasa Arab Jurnalistik,” tambahnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Menurutnya, menguasai bahasa Arab itu sangat penting. Minimal dalam shalat seorang Muslim bisa kusyuk. Menurutnya, bahasa Arab adalah bahasa Rasul, bahasa Al-quran, serta bahasa ahli surga.
Selain itu, menguasai bahasa Inggris juga tak kalah penting. Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Menurutnya, untuk bisa menguasai dunia maka harus belajar bahasa Inggris.
“Bersungguh-sungguhlah, sangat penting menguasai bahasa dan ilmu jurnalistik itu karena akan menjadi keunggulan dari mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di STAI ini,” katanya.
Rifa berbagi pengalaman, dengan menguasai bahasa dan jurnalistik bisa membawa dirinya mengelilingi beberapa negara di Eropa, Asia, maupun Arab.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Pesan saya, untuk mahasiswa baru ataupun lama, kuatkanlah tekad, bulatkan visi misi, untuk bisa belajar komunikasi dan bahasa serta ilmu jurnalistik. Tumbuhkan mental dengan bulat, maka kalian akan mampu menjadi mahasiswa yang aplikatif. Untuk menunjang kemampuan mahasiswa, semakin kalian diasah maka akan semakin kuat dalam berproses,” katanya. (L/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru