Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus Gagal Ginjal Akut di Jabar, Total 41 Kasus,16 Meninggal Dunia

Insaf Muarif Gunawan - Rabu, 26 Oktober 2022 - 19:37 WIB

Rabu, 26 Oktober 2022 - 19:37 WIB

2 Views

Bandung, MINA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi mengatakan, kasus Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) atau gagal ginjal akut di wilayahnya sebanyak 41 kasus dan 16 orang meninggal dunia.

“(Tren kasus) Naik, beberapa hari yang lalu 33 kasus, kemudian 35 pasien, sekarang 41, kasus AKIUO terus naik dan tetap waspada dengan kasus tersebut,” kata Nina di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Rabu (26/10), demikian keterangan yang diterima MINA.

Ia mengatakan, mayoritas pasien AKIUO sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, tetapi penyebaran kasus dapat dibilang merata di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Nina juga menegaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penangan Gagal Ginjal Akut di tingkat provinsi. Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan terus melakukan koordinasi dengan seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat terkait perkembangan kasus gagal ginjal akut ini.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

“Tapi sekarang IDAI sudah ada Satgas sendiri, jadi kita sedang tunggu koordinasinya,” kata Nina.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Yana Akhmad mengatakan, dari total 12 pasien yang ditangani, 50 persen lebih di antaranya meninggal dunia. Saat ini hanya tersisa satu pasien gagal ginjal akut yang masih menjalani perawatan di RSHS.

“Alhamdulillah hingga hari ini belum ada kasus baru, laporan masih sama, pekan lalu ada tiga, satu bisa pulang dan satu meninggal dan satu masih ditangani, itu dari total 12, jadi yang meninggal 8,” kata Hasan saat ditemui di RSHS, Rabu (26/10).

“Saat ini RSHS tengah berupayakan pengadaan antidotum, obat untuk melawan reaksi keracunan, untuk penanganan pasien gagal ginjal akut,” ucapnya.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Ia juga menegaskan, telah dilakukannya pengajuan pengadaan  obat antidotum Fomepizole injeksi untuk pengobatan pasien gagal ginjal akut progresif atipikal dari Singapura.

“Kami sudah menyampaikan, sudah kami minta obatnya tapi belum, mudah-mudahan dapat segera (tiba),” ujarnya. (R/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia