Islamabad, MINA – KBRI di Islamabad menggelar resepsi diplomatik untuk merayakan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan sekaligus peringatan HUT ASEAN ke-54 secara terbatas di halaman KBRI, Selasa (28/9).
Kedubes negara-negara ASEAN di Islamabad yaitu Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI) turut diundang sebagai bagian dari tuan rumah bersama.
Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Pakistan Adam M. Tugio menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia dan hubungan bilateral RI-Pakistan dan ASEAN-Pakistan, demikian keterangan pers KBRI Islamabad yang diterima MINA.
Dubes Adam mengungkapkan soal hubungan kerjasama ASEAN-Pakistan, neraca perdagangan saat ini sekitar USD 8 miliar dan angka ini masih di bawah potensi ekonomi dan perdagangan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“ASEAN dengan PDB USD 2,9 triliun atau ekonomi terbesar kelima di dunia, membuka peluang bagi Pakistan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya,” kata jelasnya.
Dubes Adam menegaskan perlunya pelaku usaha melihat Indonesia dan Pakistan di luar hubungan bilateral, karena mereka berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan ke masing-masing wilayah, yang secara kolektif memiliki hampir 850 juta penduduk.
Meski kedua negara terletak di wilayah geografis yang jauh di Asia Tenggara dan Asia Selatan, namun jejak dan pengaruh budaya satu sama lain cukup terlihat dalam cara hidup mereka.
“Kesamaan menarik lainnya adalah Indonesia dan Pakistan juga merayakan Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus, masing-masing pada tanggal 17 dan 14,” ujarnya.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Kegiatan tersebut dilaksanakan seiring dengan pelonggaran penguncian wilayah terbatas (smart lockdown) akibat pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Pakistan.
Acara dihadiri oleh sekitar 70 undangan yang terdiri kalangan diplomatik, perwakilan pemerintah, dan pejabat Kemenlu Pakistan, jurnalis, pelaku usaha dan friends of Indonesia.
Resepsi diplomatik yang dilaksanakan bersamaan perayaan ASEAN Day dilakukan di dua kota yaitu Islamabad dan Rawalpindi. Untuk Islamabad difokuskan kalangan diplomatik, pejabat pemerintahan Pakistan, Universitas, friends of Indonesia dan lembaga riset.
Sedangkan untuk acara di Rawalpini difokuskan kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam kamar dagang dari negara-negara anggota ASEAN dan Pakistan yang berdomisili di Islamabad dan Rawalpidi.
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Resepsi yang berlangsung di halaman KBRI Islamabad diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan Pakistan dan Hymne ASEAN, dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio dan diakhiri dengan penampilan pencak silat oleh pesilat warga negara Pakistan.
Acara juga dihadiri Chief Guest, H.E. Syed Fakhar Imam, Menteri Federal Keamanan Pangan Nasional dan Riset yang mewakili Pemerintah Pakistan dan Guest of Honor, Senator Mushahid Hussain Sayed, Ketua Komite Pertahanan Senat Pakistan yang mewakili DPR.
Dalam sambutannya, Syed Imam mengharapkan hubungan Indonesia-Pakistan dan hubungan ASEAN-Pakistan dapat ditingkatkan lagi.
Disampaikan pula apresiasi kepada Dubes RI atas inisitif dan upayanya dalam meningkatkan hubungan kedua negara dan ASEAN-Pakistan.
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan
Sedangkan Senator Mushahid Sayed menyampaikan pidatonya dengan mengapresiasi pelaksanaan resepsi bersama dan mengharapkan agar hubungan Pakistan-Indonesia yang memiliki banyak persamaan dan teruji oleh sejarah akan terus tumbuh.
Hal tersebut khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan dengan ditandatangani PTA pada 2013 dan hubungan antara masyarakat dan parlemen antara kedua negara semakin meningkat.
Dia berharap hubungan ASEAN-Pakistan yang telah menandatangani sektoral dialogue partner pada 1993 akan meningkat di masa mendatang khususnya terkait konektifitas antara kedua kawasan guna meningkatkan komplementaritas antara dua kawasan.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Presiden Korea Selatan terkait ‘Pemberontakan’