Seoul, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul menyatakan, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal, hilang ataupun diungsikan dalam bencana banjir besar dan tanah longsor di Korea Selatan (Korsel).
Hujan lebat selama lebih dari sepekan terakhir melanda Korsel dan mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor. Wilayah terdampak paling parah berada di beberapa kota di provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong dan South Jeolla.
Hingga Ahad (16/7) tercatat terdapat 35 korban meninggal, 10 orang dinyatakan hilang dan 7.866 orang dari 13 kota diungsikan ke tempat-tempat penampungan sementara. Pemerintah Korsel masih mengeluarkan peringatan nasional terkait hujan lebat dan bahaya banjir di lebih 50 kota.
KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang ada di setiap kantung-kantung WNI.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Gelar Doktor Bahlil
KBRI Seoul juga telah menyampaikan imbauan agar para WNI di Korsel meningkatkan kewaspadaan, selalu memantau situasi melalui informasi resmi otoritas setempat dan media, serta segera menghubungi hotline KBRI Seoul jika mengalami situasi kedaruratan. Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kemlu.
Berdasarkan data Imigrasi Korea Selatan per 31 Mei 2023, WNI dengan visa tinggal di Korsel yg lebih dr satu tahun tercatat mencapai 47.304 orang, terdiri dari para pekerja migran, pelajar/mahasiswa, profesional, dan yang menikah dengan warga lokal/Korea. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pelatih Timnas Arab Saudi Puji Suporter Indonesia