Paradise, AS, MINA – Kebakaran hutan yang meluas di California selatan sejak Kamis hingga Senin (12/11) telah menewaskan 31 orang, sementara 228 lainnya dinyatakan hilang.
Enam mayat terakhir ditemukan di kota Paradise yang terbakar habis dan daerah-daerah terpencil, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Kebakaran hutan kali ini adalah yang paling mematikan dalam sejarah Negara Bagian California, Amerika Serikat.
Tim pencari bekerja di Paradise, kota berpenduduk 27.000 yang sebagian besar terbakar pada Kamis (8/11) dan di komunitas sekitarnya di kaki bukit Sierra Nevada, California utara.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Pihak berwenang menyerukan laboratorium DNA dan antropolog untuk membantu mengidentifikasi yang dalam beberapa kasus hanya tinggal tulang atau pecahan tulang.
Lebih dari 8.000 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan yang menghanguskan setidaknya 1.040 km persegi negara bagian itu. Api membakar lahan kering dan digerakkan oleh angin.
“Ini benar-benar tragedi yang dapat dipahami dan ditanggapi oleh semua warga California,” kata Gubernur Jerry Brown, Ahad. “Ini waktunya untuk bekerja sama dan menyelesaikan tragedi ini.”
Pemerintah California telah meminta bantuan darurat dari Pemerintah AS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Tapi Presiden Trump justru menyalahkan apa yang dia sebut pengelolaan hutan yang buruk tanpa menyajikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Kekeringan dan cuaca yang lebih panas dikaitkan dengan perubahan iklim, serta bangunan-bangunan rumah yang lebih dalam ke hutan telah menyebabkan musim kebakaran hutan yang lebih lama dan lebih merusak di California.
Sementara California telah melalui kemarau lima tahun tahun lalu, sebagian besar dari dua pertiga bagian utara negara bagian itu kering secara tidak normal. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)