Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan Berbasis Riset Bantu Tekan Resiko Perubahan Iklim

Risma Tri Utami - Selasa, 15 Maret 2016 - 13:09 WIB

Selasa, 15 Maret 2016 - 13:09 WIB

225 Views ㅤ

(Foto: LIPI)

LIPI-1-300x169.jpg" alt="(Foto: LIPI)" width="428" height="241" /> (Foto: LIPI)

Jakarta, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) –  Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain mengatakan, penguatan kapasitas ilmu dalam mendorong kebijakan berbasis riset harus segera dilakukan dalam menekan risiko bencana akibat perubahan iklim global.

Dalam acara workshop internasional yang diselenggarakan oleh LIPI di Jakarta, Senin (14/3), Iskandar mengatakan, perubahan iklim global dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan kerugian besar di negara-negara berpantai sebagai wilayah yang rentan terkena dampak.

“Sebut saja banjir di Jakarta yang menyebabkan kerusakan properti dan kerugian sekitar 4,7 triliun rupiah dan kerugian peluang ekonomi sekitar 18,8 triliun rupiah,” katanya, demikian laman LIPI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) LIPI.

Sekitar 65 persen populasi Indonesia tinggal dengan jarak 50 kilometer dari garis pantai, dan 75 persen kota-kota Indonesia terdapat di daerah pantai.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

“Pengelolaan manajemen risiko menjadi hal yang penting agar kerugian dapat berkurang secara signifikan,” ujar Iskandar.

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Oswar M. Mungkasa mengharapkan adanya koordinasi antara peneliti dengan pengambil kebijakan.

“Selama ini, banjir, kenaikan permukaan laut, penurunan permukaan tanah dan sebagainya belum masuk ke dalam sebuah bidang yang terintegrasi di bawah payung perubahan iklim. Jadi, untuk mengatasinya pun pemerintah masih bertindak parsial,” katanya.

Oswar juga menambahkan, pengambil kebijakan masih berkutat dengan cara untuk mengatasi bencana, belum menelisik sumber dari bencana itu sendiri.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah perlu didorong dengan hasil-hasil penelitian agar paradigma yang sudah ada bisa berubah. (T/ima/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

TagLIPI

Rekomendasi untuk Anda

Halal
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia
Halal
Pendidikan dan IPTEK