Jakarta, 25 Ramadhan 1437/30 Juni 2016 (MINA) – Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menggandeng perusahaan BUMN PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom untuk membuat aplikasi mobile yang dinamakan “LOGISTIK TANI” untuk mengatasi ketidakjelasan data komoditas pangan di Indonesia.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pangan KEIN, Benny Pasaribu mengatakan, aplikasi ini nantinya dijalankan oleh Telkom sendiri sebagai operatornya, sedangkan untuk penggunaannya akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurutnya dengan adanya aplikasi “LOGISTIK TANI” tersebut diharapkan data komoditas bisa menjadi jelas dan akurat, tidak ada lagi berbicara kira-kira.
“Jadi semuanya jelas dan perubahan-perubahan yang ada juga bisa terdata dengan baik,” kata Benny dalam FGD Pokja pangan antara Anggota KEIN dan Telkom dengan pembahasan Implementation Plan Data Tunggal Pertanian dan Sistem Integrasi Data Logistik Pangan, di Kantor KEIN, Jakarta, sebagaimana siaran pers resmi KEIN yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (30/6).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Benny berharap agar karut marut data komoditas pangan dapat ditekan dengan sistem aplikasi dan integrasi logistik pangan yang dibuat Telkom tersebut.
“Dashboard aplikasi ini nantinya akan ada di Kantor KEIN, sehingga jika Presiden datang ke kantor KEIN bisa langsung melihat situasi pangan, situasi daging sapi, yang tidak ada stok itu di daerah mana, jadi semuanya akan terpantau secara keseluruhan,” kata Benny.
Sementara pada kesempatan yang sama, Indra Utoyo Director of Digital and Strategic Portfolio Telkom Indonesia mengatakan, melalui Sistem Kedaulatan Pangan KSP, KEIN, BUMN, AGRO,, PEMPROV, PEMKAB, SWASTA DAN Lembaga Tinggi lainya akan bisa mengakses aplikasi tersebut.
“Manfaatnya adalah Continous improvement, maka semua data akan lebih akurat,” kata Indra. Ia melanjutkan, keunggulan lain aplikasi ini yaitu bisa mengoneksikan dengan ekosistem, mengontrol, danautomatically improvement, sehingga tidak bergantung pada data BPS.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Selain itu, lanjut dia, dengan adanya program ini BPS akan terbantu dengan aplikasi yang diciptakan dalam bentuk software yang bisa di download dan di akses melalui gadget serta bisa diakses oleh semua orang baik itu stakeholders atau para petani.
“Data tunggal petani, dari masing-masing gadget yang tersebar, akan dibuatkan agregat data,” kata Indra.
Teknologi Berikan Manfaat Bagi Negara
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan, perkembangan teknologi yang ada saat ini bisa memberikan memberikan manfaat kepada negara.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Soetrisno Bachir mengatakan, misalnya sekarang ini di pemerintahan sendiri sudah ada E-goverment. Dengan aplikasi ini pelayanan kepada publik menjadi lebih cepat, efektif dan transparan.
“Itu kan sudah mengahalangi untuk orang yang melakukan tender-tender dengan cara yang tidak baik,” kata Soetrisno Bachir.
Ia juga berharap agar Telkom bisa menjadi pioner gerakan pemberantasan korupsi dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Terkait dengan persoalan data komoditas tersebut, pihaknya juga mengatakan bahwa persoalan pangan ini sudah hampir puluhan tahun, oleh sebab itu kita harus mencari terobosan-terobosan baru dan solusi untuk menyelesaikannya. (L/P010/R05)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)