Jakarta, MINA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, keketuaan Indonesia akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN menjadi lebih baik, karena RI memiliki modal yang cukup di antaranya memiliki populasi yang terbanyak, pengaruh perekonomian yang signifikan dan negara demokrasi terbesar di kawasan.
Pada Januari 2023, neraca perdagangan Indonesia atas ASEAN masih membukukan surplus USD1,42 miliar. Dari sembilan negara anggota ASEAN lainnya, RI hanya mengalami defisit neraca perdagangan dengan Thailand sebesar USD398,8 juta dan Laos USD10,8 juta.
“Hal-hal tersebut menjadi modal Indonesia dalam memimpin ASEAN dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN ke arah yang lebih baik,” kata Wamendag Jerry Sambuaga pada pertemuan ASEAN Economic Minister (AEM) yang dikutip melalui siaran persnya, Rabu (22/3).
Indonesia perlu bergegas memanfaatkan peluang positif bagi ekspor Indonesia di tengah keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Mengingat, surplus perdagangan dalam negeri selama lima tahun berturut-turut mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai USD20,42 miliar.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
ASEAN menjadi global trader yang aktif dengan nilai mencapai USD3,4 triliun pada 2021 atau sebesar 7,5 persen dari perdagangan global dunia. Nilai ini meningkat sangat signifikan sejak 2010, yaitu dengan nilai USD2 triliun.
Selain itu, ASEAN juga memiliki kemampuan pulih dari wabah global COVID-19 dengan baik. Diproyeksikan, pada 2023 pertumbuhan ekonomi di negara kawasan akan mencapai hingga 11 persen.
“Apalagi dalam lima tahun terakhir, surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap ASEAN terus meningkat. Pada 2018, surplus neraca tercatat USD3,92 miliar. Surplus kian membesar hingga mencapai USD20,42 miliar pada 2022,” jelas Wamendag. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang