Kairo, 1 Ramadhan 1436/18 Juni 2015 (MINA) – Kelompok advokasi Mesir yang berbasis di Amerika Serikat pada Selasa (16/6), mengecam sistem peradilan Mesir karena membuat rentetan “keputusan politik” dalam menjatuhkan nernagai hukuman pada Muhammad Mursi, presiden pertama negara itu yang terpilih secara demokratis.
Presiden kelompok “Amerika-Mesir untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (EADHR)”, Akram Alzand mengatakan, keputusan pengadilan itu bermotif politik. “Pengadilan itu tidak adil,” katanya.
“Itu adalah pengadilan politik dan kita tahu bahwa hakim dan pengadilan telah didirikan khusus untuk mengadili Muhammad Mursi.” Demikian Anadolu Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (18/6).
“Saya mencintai negara saya dan saya khawatir tentang Mesir. Keputusan pengadilan adalah membunuh setiap potensi reformasi demokrasi di negara saya,” tambahnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mursi dihukum atas tuduhan terkait dengan pembobolan penjara massal pada tahun 2011 selama demonstrasi yang menggulingkan saat itu-Presiden Hosni Mubarak.
Dalam percobaan yang terpisah pada April, Mursi dan 12 terdakwa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, masing-masing atas tuduhan menggalang pendukungnya untuk “mengintimidasi, menahan dan menyiksa” puluhan anti-Mursi demonstran dalam bentrokan di luar timur istana presiden di Kairo Ittihadiya di Desember 2012.
Pengadilan pada Selasa juga dijatuhi hukuman lima pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk kepala kelompok, Muhammad Badie, hingga tewas karena berpartisipasi dalam jailbreak.
Sembilan puluh empat terdakwa lainnya juga dihukum ke tiang gantungan, tanpa kehadirannya, atas tuduhan serupa, termasuk cendekiawan Muslim terkemuka Yusuf al-Qaradawi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya hari Selasa, Mursi juga telah menerima hukuman seumur hidup, bersama dengan 16 orang lain, bagi berkonspirasi dengan Hamas dan Hizbullah untuk melakukan “teroris bertindak” di dalam Mesir.
EADHR adalah sebuah organisasi akar rumput yang didirikan untuk mendukung dan membantu Mesir di jalan untuk demokrasi.
Menurut kelompok ini, karena berusaha untuk memantau hak asasi manusia di Mesir dan mengedukasi masyarakat dan pembuat kebijakan Amerika guna mendukung reformasi demokrasi dalam kata dan tindakan. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata