KELOMPOK BERSENJATA CULIK STAF KONSULAT TUNISIA DI LIBYA

Tunisia adalah salah satu dari sedikit negara yang masih memiliki kantor misi di Tripoli. (Foto: Getty Images)
Tunisia adalah salah satu dari sedikit negara yang masih memiliki kantor misi di . (Foto: Getty Images)

Tunis, 27 Sya’ban 1436/14 Juni 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Tunisia mengatakan, sekelompok orang bersenjata telah menculik 10 anggota staf di konsulat Tunisia di ibukota , Tripoli.

Pernyataan tersebut menyebut serangan hari Jumat (12/6) itu sebagai “agresi keji” terhadap kedaulatan Tunisia dan pelanggaran mencolok pada hukum internasional serta pada norma-norma diplomatik.

Pernyataan itu mengatakan, Pemerintah Tunisia telah memantau situasi dan berusaha membebaskan para stafnya.

“Semua layanan pemerintah mengikuti perkembangan dengan koordinasi bersama pihak=pihak  Libya, regional dan internasional, untuk membebaskan tanpa penundaan tim misi Tunisia dan menjamin keamanannya,” kata pernyataan tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tunisia, Mokhtar Chaouachi, mengatakan, tidak jelas apakah penyerang menahan sandera di lokasi konsulat atau telah membawanya ke tempat lain.

Khalifa Ghwell, pemegang jabatan perdana menteri untuk koalisi milisi Islam di Tripoli mengatakan, pihak berwenang sedang bekerja untuk membebaskan para staf Konsulat Tunisia, Associated Press melaporkan.

Dia menolak mengomentari penculikan itu.

Sementara itu, para pejabat Tunisia mengadakan pertemuan mendesak dan sedang menyelidiki siapa yang berada di balik penculikan itu.

“Beberapa orang mengatakan, semua ini terhubung dengan seorang pria bernama Walid Kalib, anggota Libya Dawn yang menguasai Tripoli,” lapor wartawan Al Jazeera dari Tunis yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Walid Kalib ditangkap di Tunisia pada bulan Mei lalu dengan tuduhan penculikan.

“Pada bulan Mei, lebih dari 250 warga Tunisia ditahan tapi kemudian dibebaskan.”

Tunisia adalah salah satu dari sedikit negara yang masih memiliki kantor misi di Tripoli yang dikendalikan oleh pemerintah yang tidak diakui oleh PBB. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0