Istambul, 12 Rabi’ul 1438/12 Desember 2016 – Kurdistan Freedom Hawks (TAK), sebuah kelompok bersenjata Kurdi, menyatakan bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 38 orang di luar sebuah stadion sepakbola di Istambul, Sabtu (10/12).
Pada sebuah pernyataan yang disiarkan dalam situs kelompok itu hari Ahad (11/12), kelompok yang merupakan faksi dari pasukan bersenjata Kurdi PKK itu mengatakan, dua dari anggota mereka juga tewas dalam serangan yang ditujukan kepada para personil polisi, Sabtu petang di luar stadion sepakbola Besiktas itu.
Serangan tersebut mengakibatkan 160 orang cedera, termasuk 19 korban yang menjalani perawatan secara intensif.
Pemerintah Turki menyatakan Senin (12/12) sebagai hari berkabung dan bendera-bendera dikibarkan setengah tiang.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Presiden Recep Tayyip Erdogan menggelar rapat keamanan pada Ahad, setelah menyatakan Turki akan “melawan terorisme hingga akhir” pada pemakaman jenazah lima polisi korban serangan, di Istambul.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim yang hadir di pemakaman bersama Erdogan, sebelumnya menuduh PKK yang meledakkan bom tersebut.
Bulan Juni, TAK menyatakan bertanggung jawab atas sebuah serangan yang menewaskan 11 orang di Istambul. Puluhan orang juga tewas oleh kelompok bersenjata ini di ibu kota Ankara pada Februari dan Maret lalu.
Para pendiri kelompok yakin untuk berpisah beberapa tahun lalu dari PKK, yang telah melakukan kampanye menentang Negara Turki selama lebih dari tiga dasawarsa.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Janji balas dendam
Suleyman Soylu, Menteri Dalam Negeri Turki mengatakan padaõ Ahad, sedikitnya 13 orang ditahan sementara para jaksa pemerintah menahan tiga orang lainnya karena “memuji-muji terorisme” melalui media sosial.
“Cepat atau lambat, kami akan melakukan balas dendam. Darah ini tak akan dibiarkan mengering di tanah, tak soal berapa harga yang harus kami bayar,” kata Soylu, yang juga hadir di pemakaman jenazah-jenazah polisi itu.
Di luar stadion sepakbola Besikstas, penduduk berkumpul untuk menaruh karangan-karangan bunga, beberapa di antara mereka memegang bendera dan berteriak, “Tanah air kami tak dapat dibagi-bagi.”
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Numan Kurtulmus, deputi perdana menteri mengatakan, sedikitnya 300-400 kg bahan peledak telah digunakan terhadap target para petugas polisi.
Dalam sebuah pernyataan, tim sepakbola Besiktas berjanji untuk “melawan para penyerang keji yang tak akan pernah mencapai tujuannya itu”.
Stadion sepakbola terletak di seberang Dolmabahce Palace jaman-Ottoman yang juga menjadi kantor PM Yildirim dan hanya satu kilometer dari Taksim Square yang sangat ramai, yang merupakan sebuah daya tarik Turki bagi para wisatawan.
Sebuah video yang memperlihatkan ayah dari salah satu korban, mahasiswa kedokteran berusia 19 tahun yang berada di Istambul untuk liburan, menjadi viral di sosial media di Turki.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Saya tak ingin anak lelaki saya menjadi seorang martir, dia dibunuh,” kata si ayah.
“Cita-citanya menjadi seorang dokter dan menolong para korban seperti ini, tetapi kini saya membawanya pulang dalam sebuah mobil jenazah.”
Rangkaian bom
Turki telah dilanda serangkaian ledakan bom tahun ini, termasuk lima yang meledak di Istambul.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Juni lalu, 47 orang tewas dalam tiga kali pemboman dan serangan kelompok bersenjata di bandara Ataturk di Istambul. Para pejabat menuduh kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang melakukan pemboman itu.
57 orang lainnya termasuk 34 anak-anak, tewas Agustus lalu dalam sebuah serangan bom bunuh diri oleh seorang pengebom ISIL dalam senuah perhelatan kawinan Kurdi di selatan kota Gaziantep.
Turki juga belum pulih dari kudeta gagal 15 Juli lalu yang diduga dilakukan oleh pendeta di pengasingan, Fethullah Gulen, yang diikuti oleh para pendukungnya yang dipecat dari kantor-kantor pemerintah. (R01/P001)
Sumber: Al Jazeera
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon