Idlib, MINA – Lembaga pemamtau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Ahad (30/9), kelompok oposisi Failaq Al-Sham mulai menarik pasukan dan senjata berat dari zona demiliterisasi di Suriah barat laut.
“Kelompok ini merupakan yang pertama meninggalkan zona penyangga demiliterisasi yang didirikan oleh Turki dan Rusia untuk mencegah serangan tentara Suriah yang didukung Rusia,” kata KetuaSOHR Rami Abdulrahman yang berbasis di Inggris, demikian MEMO melaporkan yang dikutip MINA.
Pihak oposisi sendiri belum dapat dihubungi untuk dimintai keteragan.
“Kelompok ini menarik pasukan dan senjata berat dari pedesaan Aleppo selatan, berdekatan dengan provinsi Idlib, yang merupakan bagian dari DMZ ke arah barat,” ujarnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Zona demiliterisasi memiliki luas sekitar 15 hingga 20 km sepanjang garis kontak antara kelompok oposisi dan pemerintah, wilayah ini akan dipatroli oleh pasukan Turki dan Rusia.
Turki dan Rusia bersepakat untuk menegakkan zona demiliterisasi baru di provinsi Idlib dan oposisi diminta untuk mundur pada pertengahan bulan depan.
Failaq Al-Sham adalah kelompok terbesar ketiga di antara kelompok-kelompok oposisi di Suriah Barat Laut.
Sedangkan Tahrir Al-Sham sebagai kelompok oposisi terbesar belum mengumumkan posisinya mengenai perjanjian tersebut. (T/Ast/RI-1)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency ( MINA)