Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Akui Jenazah Komandan JeM Mudasir Khan

Rudi Hendrik - Rabu, 13 Maret 2019 - 09:33 WIB

Rabu, 13 Maret 2019 - 09:33 WIB

2 Views

Ilustrasi: mobil militer India di sekitar lokasi bakutembak di Tral, distrik Pulwama, Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India, Ahad, 10 Maret 2019. (Foto: GK)

Jammu, MINA – Pihak keluarga pada Selasa (12/3) telah mengakui bahwa salah satu jenazah dari dua militan yang tewas di Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India, adalah Komandan Jaish-e-Muhammad (JeM) Mudasir Khan.

Polisi Jammu mengatakan, Khan terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan India di desa Pinglish, Tral, distrik Pulwama pada Ahad lalu (10/3), demikian Greater Kashmir melaporkan yang dikutip MINA.

“Salah satu dari dua gerilyawan yang terbunuh telah diidentifikasi sebagai Mudasir Khan, alias Mohammad Bhai, Komandan JeM yang diyakini mendalangi serangan Pulwama 14 Februari yang menewaskan 40 tentara CRPF,” kata seorang perwira.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kepolisian mengatakan bahwa militan yang terbunuh diyakini orang asing. Dari materi yang ditemukan dari lokasi bakutembak, dapat diketahui bahwa militan yang terbunuh lainnya adalah warga negara Pakistan dengan nama sandi Khalid.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Keluarga Komandan JeM datang dari Pakistan dan mengidentifikasi jenazahnya.

Sementara militer mengatakan bahwa tiga gerilyawan tewas. Namun sejauh ini, polisi hanya menemukan dua mayat.

JeM telah mengaku bertanggung jawab atas pengeboman bunuh diri di Pulwama pada 14 Februari yang menjadi serangan terburuk sejak militansi dimulai di Jammu dan Kashmir pada tahun 1989. (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat