Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Sandera Tolak Pejabat Israel Hadiri Pemakaman

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 48 detik yang lalu

48 detik yang lalu

0 Views

Militer Israel mengadakan upacara untuk menghormati empat sandera Israel yang terbunuh dan telah dikembalikan Hamas pada 20 Februari 2025. (FOTO: IDF)

Tel Aviv, MINA – Keluarga sandera yang telah dipulangkan, Shiri Bibas, menolak kehadiran pejabat pemerintah Israel mana pun di pemakamannya dan kedua anaknya, menurut media Israel pada Ahad (23/2).

Kelompok Palestina Hamas mengembalikan jenazah Shiri dan kedua anaknya pekan ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel. Anadolu Agency melaporkan.

Hamas mengatakan, keluarga Bibas tewas dalam pengeboman Israel yang membabi buta di tengah perang genosida Tel Aviv di Jalur Gaza.

Menurut situs berita Israel, Walla, keluarga Bibas memberi tahu pemerintah mereka tidak ingin ada perwakilan pemerintah yang hadir di pemakaman tersebut.

Baca Juga: Hamas: Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Menunda Pertukaran Tahanan

Menteri Dalam Negeri Israel Moshe Arbel akan mewakili pemerintah di pemakaman sandera yang telah dipulangkan, Oded Lifshitz, yang akan diadakan pada Selasa (25/2).

Pada Jumat (21/2), keluarga Bibas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menelantarkan para sandera selama perang Gaza dan gagal memulangkan mereka dalam keadaan hidup.

Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan pada Sabtu, keluarga Bibas belum menerima informasi resmi apa pun dari pemerintah terkait keadaan mereka.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Baca Juga: Pasukan Israel Perpanjang Masa Tinggal di Tepi Barat

Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023

Rekomendasi untuk Anda