Nablus, MINA – Setidaknya dua pemukim ilegal Israel terluka pada Ahad, (19/3) malam dalam serangan penembakan heroik sebagai aksi perlawan warga Palestina yang menargetkan kendaraan pemukim ilegal Israel di Hawara, Nablus, Utara Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan pendudukan kemudian mengklaim bahwa pelaku ditangkap setelah dia terluka. Demikian dikutip dari Palinfo, Senin, (20/3).
Media Ibrani melaporkan ambulans pendudukan Israel yang mengonfirmasi bahwa dua pemukim terluka, salah satunya dalam kondisi serius setelah dipukul di kepala, dan yang kedua luka ringan.
Menurut sumber Ibrani, pelaku operasi Hawara menghindari penembakan terhadap anak-anak yang berada di dalam kendaraan pemukim.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara saluran 7 Ibrani mengkonfirmasi bahwa pelaku operasi Hawara dapat mundur dari tempat kejadian setelah menembakkan senjata “Carlo” rakitan.
Sumber lokal menunjukkan, lebih dari 20 peluru menghantam kendaraan pemukim yang ditargetkan di Huwwara, selatan Nablus, melukai dua pemukim, salah satunya luka serius.
Sebagai reaksi dari operasi tersebut, bala bantuan besar datang dari pasukan pendudukan, mendirikan lusinan pos pemeriksaan, dan memulai operasi pencarian dan pengejaran ekstensif dengan dalih mengejar pelaku.
Beberapa saat setelahnya, terdengar suara tembakan, dan radio tentara pendudukan mengumumkan seorang Palestina telah menjadi sasaran di kota Hawara, dan mengumumkan bahwa identitasnya diperiksa dan apakah dia pelaku operasi tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Saksi mata menyatakan pasukan pendudukan menembak dan melukai seorang pemuda, yang identitasnya tidak diketahui, di kota Hawara, dan mencegah ambulans milik Bulan Sabit Merah Palestina mencapainya, dan kemudian menangkapnya.
Belakangan, radio tentara pendudukan mengklaim, orang Palestina yang menjadi sasaran adalah pelaku serangan itu dan dia terluka sebelum ditangkap oleh pasukan Israel.
Koresponden Radio Kan Israel menceritakan apa yang terjadi, menunjukkan seorang Palestina mendekati kendaraan pemukim dengan berjalan kaki. Dia melepaskan beberapa tembakan ke arahnya, hingga pemukim yang berada di dalam kendaraan setelah terluka mengeluarkan senjatanya.
Pemukim lalu menembak pelaku operasi, melukainya dengan dua peluru. Kemudian dia ditangkap. Kondisi pemukim terluka parah.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Operasi Hawara ini bertepatan dengan pertemuan keamanan di Sharm el-Sheikh, Mesir.
Pertemuan diadakan dengan partisipasi Otoritas Palestina dan pendudukan Zionis, sebagai bagian dari upaya untuk menggagalkan situasi revolusioner dan meningkatnya perlawanan di Tepi Barat yang diduduki.
Kota Hawara menjadi saksi operasi serupa, yang menyebabkan terbunuhnya para pemukim ilegal, bersamaan dengan pertemuan keamanan Aqaba pada 26 Februari. Itu dilakukan oleh pahlawan Qasami Abdel Fattah Kharousha, yang kemudian menjadi syuhada dalam pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan di Jenin.
Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem juga menjadi saksi eskalasi perlawanan di tengah dukungan rakyat yang luar biasa, menurut salah satu jajak pendapat.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Menurut kontributor Palinfo, Februari lalu, tanah Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem dinyalakan dengan operasi yang efektif.
Situasi ini menyebabkan 8 orang Israel tewas. Sehingga jumlah kematian tentara pendudukan dan pemukim sejak awal 2023 menjadi 15 kematian, hanya dalam dua bulan, setara dengan setengah dari kematian pendudukan sepanjang tahun 2022.
Sebanyak 33 orang tewas, selain luka-luka 43 tentara dan pemukim. Sementara 30 warga Palestina terbunuh oleh pendudukan dan pemukim ilegal.
Jumlah total operasi yang dipantau oleh Palinfo mencapai 1.177 tindakan perlawanan. Ini termasuk 144 operasi penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan. Termasuk 52, 5 di antaranya dilakukan di Nablus dan Jenin. (T/B03/RS2)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)