Cianjur, MINA – Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mencatat, setidaknya ada 400 guru madrasah di CIanjur, Jawa Barat yang terdampak gempa.
Seperti dikutip dari laman Kemenag RI, Jumat (30/12), dari jumlah itu, 150 guru madrasah sudah mendapatkan trauma healing dari tim yang didatangkan oleh GTK Madrasah. Sekitar 10 guru di antaranya, perlu mendapatkan treatment secara khusus. Bahkan, ada tiga guru yang mengalami sindrom ketakutan gempa akut.
Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain menjelaskan, gejala psikologis traumatis tersebut disebabkan beberapa factor, di antaranya kehilangan pasangan hidup, anak, anggota keluarga lainnya, serta harta benda.
GTK Madrasah telah menerjunkan guru Bimbingan Konseling (BK) selama tiga hari, 28 – 30 Desember 2022 untuk mememberikan pendampingan terhadap penyintas gempa Cianjur.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Zein berharap, penugasan 10 guru BK ini dapat mengakselerasi penormalan mental dan psikologis guru. Apalagi, belum semua guru madrasah terdampak mendapatkan trauma healing.
Zain menambahkan, di lembaga pendidikan madrasah perlu kurikulum mitigasi bencana. Sebab, Indonesia termasuk negara yang berada pada ring of fire, cincin api sehingga gempa dapat terjadi setiap saat. (R/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga