Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemendikbud Akan Tarik Buku Ajar yang Sudutkan NU

Hasanatun Aliyah - Kamis, 7 Februari 2019 - 08:20 WIB

Kamis, 7 Februari 2019 - 08:20 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menarik buku pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 kelas V Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang menyudutkan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ‘Organisasi Radikal.’

Hal itu sebagai respon cepat atas protes Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif dan Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) mendatangi Kemendikbud di Jakarta pada Rabu (6/2).

Terkait ini, Kemendikbud memberikan apresiasi atas peran aktif NU memberikan masukan untuk merevisi isi buku pelajaran kepada Kemendikbud

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 8 Tahun 2016, bagian isi buku teks wajib, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikaan. Masyarakat diharapkan dapat melaporkan dan memberikan kritik, komentar, serta masukan terhadap buku yang digunakan oleh Satuan Pendidikan.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Buku yang sudah dirilis mengeluarkan kekurang tepatan. Untuk itu, undian masyarakat atau para pembaca itu sangat diperlukan untuk memberikan masukan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno usai pertemuan dengan berbagai organisasi dan lembaga masyarakat NU

Masduki Baidlowi, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU mengungkapkan bahwa tujuan pertemuan NU dengan Kemendikbud adalah untuk melakukan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berlarut di masyarakat.

“Kemudian bagaimana agar buku itu segera ditarik, baik ebook maupun cetak, dan segera direvisi. Kami dari PBNU siap diundang untuk urun rembug dalam mencoba revisinya,” kata Baidlowi. 

Senada dengan Baidlowi, Ketua LP Ma’arif, Arifin Junaidi, mengapresiasi kecepatan Kemendikbud dalam menanggapi masyarakat terkait isi di dalam buku pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 tema 7 untuk kelas V SD/MI berjudul “Pristiwa Dalam Kehidupan” yang diterbitkan tahun 2017.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Sebab jika ini tidak cepat-cepat direspons, nanti ini bisa melebar ke mana-mana. Kami menghargai Pak Menteri dengan jajarannya yang sudah cepat dalam merespons masalah ini. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi yang seperti ini,” katanya.  

Kemendikbud segera dikeluarkan buku pelajaran tematik selesai kurikulum 2013 tema 7 berjudul Peristiwa dalam Kehidupan. Kemudian segera lakukan revisi dengan mengundang para pakar yang relevan di dalam prosesnya. (L / R10/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah