Beirut, MINA – Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan berencana mengevakuasi paramedis di rumah sakit selatan Beirut yang terdampak serangan udara Israel di wilyah tersebut, Sabtu (28/7).
Evakuasi ini dilakukan setelah lebih dari 40 serangan udara Israel menargetkan lingkungan medis seperti Burj al-Barajneh, Kafaat, Choueifat, Hadath, dan Lailaki. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan luas dan kebakaran, menandai pemboman terberat di selatan Beirut sejak perang 2006 antara Hezbollah dan Israel.
Selain itu, mereka juga mendesak rumah sakit di daerah yang tidak terdampak untuk memprioritaskan pasien yang terdampak perang.
Militer Israel mengatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan lokasi-lokasi Hezbollah, termasuk fasilitas penyimpanan senjata. Hezbollah telah membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa bangunan yang terkena serangan tidak digunakan untuk tujuan militer.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sejak konflik kembali berkobar, 726 orang telah meninggal di Lebanon, termasuk wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 2.100 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. [An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki