Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenkes Sikapi Soal Ancaman Denda Jika Tidak Divaksin MR

habibi - Kamis, 12 Oktober 2017 - 19:10 WIB

Kamis, 12 Oktober 2017 - 19:10 WIB

423 Views ㅤ

Surat pernyataan denda Rp700 miliar jika tidak divaksin MR. Foto: Royhanul Iman/MINA

Surat pernyataan denda Rp700 miliar jika tidak divaksin MR. Foto: Royhanul Iman/MINA

Jakarta, MINA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah adanya surat pernyataan berupa ancaman denda sebesar Rp 700 miliar bagi masyarakat yang menolak divaksin Measles Rubella (MR).

“Itu harus disikapi deh ya, harusnya tidak mungkin lah ada pola-ola ancam-mengancam, pola-pola pakai uang,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Oscar Primadi di Jakarta, Kamis (12/10).

Ia menambahkan, selama ini program vaksin MR yang dilakukan kepada masyarakat oleh Kemenkes yakni dengan cara persuasif tidak berupa ancaman yang aneh-aneh seperti soal denda sepert

Primadi menilai, sebenarnya tanpa ada ancaman-ancaman seperti itu, masyarakat sudah memiliki kesadaran terhadap vaksin MR, terbukti dengan dari beberapa provinsi di Indonesia sudah melampaui 95 persen yang sudah diimunisasi.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa, 1 Juli Ini Berpotensi Hujan Sepanjang Hari

“Artinya masyarakat cukup sadar tanpa adanya hal-hal yang tadi, ancaman-ancaman itu,” katanya.

Terkait belum tersertifikasi halalnya vaksin MR, menurut Primadi, Kemenkes bukan belum melakukan tindakan untuk mengurusnya, saat ini sedang dalam proses untuk menuju ke sana.

“Sudah berproses, sudah ada diskusi-diskusi sudah ada, berkomunikasi. Itu (sertifikasi halal) kan perlu proses tidak mudah tentu harus ada proses,” katanya.

Untuk diketahui bersama, seorang aktivis halal bernama Aisha Maharani menemukan adanya surat ancaman denda tersebut di daerah Banten. Dan dilaporkan ke publik saat melakukan audiensi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Kamis (12/10).

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Jambi Gelar Haflah Akhirussanah Angkatan ke-2 dan Wisuda Tahfizh Qur’an

“Ancaman berupa 700 miliar itu saya ada buktinya. Ancamannya berbentuk surat pernyataan bahwa di bawahnya kalau menolak kami bersedia didenda Rp700 miliar. Itu di daerah Banten kejadiannya,” kata Aisha. (L/R08/B05}

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Finalis Asal Papua Pegunungan Dikeluarkan dari Miss Indonesia 2025 Akibat Video Kontroversial Dukung Israel

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Halal
Halal
Halal