Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa diam terhadap ekspansi permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki, sama saja merongrong kredibilitas upaya untuk melanjutkan perundingan damai antara Palestina dan Israel.
“Pemerintah Israel dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanfaatkan isu-isu internasional dan regional buat mempercepat pengambilalihan tanah Palestina, untuk terus membangun permukiman dan mempertahankan status quo, yang menyingkirkan kemungkinan sebuah negara Palestina yang layak dan berdaulat,” kata kementerian tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad (21/11) seperti dilaporkan WAFA yang dikutip MINA.
Kementerian tersebut mengutuk sebuah rencana permukiman Israel yang baru disetujui dan mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan isolasi Yerusalem Timur dari wilayah Palestina, serta pengusiran ribuan orang Palestina dari Lembah Yordan, yang ingin dicaplok oleh Israel.
Kemenlu menyalahkan pemerintah Israel karena berusaha menerapkan sistem diskriminasi rasial di wilayah Palestina yang diduduki, yang menyebabkan fragmentasi tanah Palestina sebagai hasil dari perluasan pemukiman yang terus meningkat.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Kementerian tersebut mengutuk apa yang digambarkannya sebagai kebungkaman masyarakat internasional karena gagal memenuhi tanggung jawab hukum dan moral terhadap rakyat Palestina.
Dikatakan, tidak adanya reaksi internasional yang tulus terhadap permukiman, terutama oleh negara-negara yang mengaku ingin mencapai perdamaian, meruntuhkan kredibilitas untuk melanjutkan perundingan perdamaian. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka