Jakarta, 2 Jumadil Akhir 1437/11 Maret 2016 (MINA) – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun yang diperuntukkan bagi penelitian atau riset di perguruan tinggi.
“Pada tahun ini, kami menganggarkan dana sebesar Rp1 triliun yang diperuntukkan bagi riset sebanyak 15.171 penelitian di perguruan tinggi,” tutur Menristekdikti Mohammad Nasir usai pengikatan perjanjian kerja sama pendanaan riset di Gedung Kemristekdikti, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3) kemarin, demikian InfoPublik yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Nasir mengatakan, daya saing suatu bangsa ditentukan oleh kualitas kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan dan pendayagunaan iptek.
“Namun demikian penguasaan iptek tersebut tidak boleh berdiri sendiri, tetapi harus dilandasi pula oleh mental dan perilaku yang baik dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya terdapat tiga komponen dalam penentuan daya saing suatu bangsa, yakni tenaga kerja yang terampil, investasi dan riset. Selama ini, riset yang dilakukan oleh anak bangsa telah menghasilkan produk yang bisa diukur dan tidak bisa diukur.
Hasil riset yang tidak bisa diukur yakni berupa pengetahuan, keterampilan dan pengalaman para peneliti dan lembaga-lembaga riset, serta perguruan tinggi.
Sementara yang bersifat bisa diukur yakni peningkatan jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional dan jurnal internasional atau jurnal bereputasi internasional, peningkatan jumlah perolehan Kekayaan Intelektual (KI), serta peningkatan sinergi dalam penyelenggaraan riset-riset nasional.
“Kami mendorong riset-riset yang dilakukan dihilirisasi. Banyak sekali riset yang sesungguhnya bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sementara Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan terdapat 24.588 proposal yang masuk untuk mendapatkan dana penelitian pada tahun ini.
Bantuan dana tersebut diberikan dalam 16 skema yakni kerja sama luar negeri dan publikasi internasional, penelitian fundamental, penelitian kompetensi, biomedik, Ipteks, MP3EI, penelitian hibah bersaing, penelitian strategis nasional, penelitian tim pascasarjana, penelitian unggulan perguruan tinggi, penelitian unggulan strategis nasional, riset andalan perguruan tinggi dan industri, pendidikan magister doktor sarjana unggul, penelitian disertasi doktor, dan penelitian dosen pemula. (T/ima/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain