Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementan Bertekad Bangun Lumbung Pangan di Perbatasan

Rendi Setiawan - Senin, 6 Februari 2017 - 08:11 WIB

Senin, 6 Februari 2017 - 08:11 WIB

690 Views

(Arsip)

(Arsip)

 

Jakarta, 8 Jumadil Awwal 1438/6 Februari 2017 (MINA) – Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad membangun lumbung pangan di lima wilayah perbatasan, yaitu Kepulauan Riau, Entikong di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Merauke.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, untuk mengimplementasikan pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan, pihaknya melalui program upaya khusus (upsus) telah melakukan cetak sawah baru di hampir semua wilayah perbatasan, memberikan bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian dan pendampingan di tiap lokasi

“Saat ini Kementan telah melakukan cetak sawah 5.000 hektare di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau sehingga kini mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Ahad (5/2), demikian Info Publik melaporkan.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Amran menuturkan, dengan dibangunnya lumbung di perbatasan komoditas yang dihasilkan bisa diekspor, antara lain di Kepulauan Riau untuk suplai ekspor ke Singapura, Entikong, Kalimantan Barat untuk mengekspor ke Malaysia, Nusa Tenggara Timur untuk suplai ke Timor Timur, dan Merauke untuk mengeskpor ke Fiji.

Bahkan, tahun ini Kalimantan Barat akan mengekspor beras premiun ke Malaysia dengan tahap awal akan dilakukan secara bertahap, targetnya sebanyak 15.000 ton per tahun.

Persiapan ekspor tersebut saat ini sudah mulai dilakukan di wilayah Kabupaten Sambas dengan luas areal yang ditanami sebanyak 5.000 hektare. Sejumlah wilayah yang berbatasan langsung maupun daerah penyangga juga sedang mempersiapkan lahan.

Di NTT, melalui program upsus, sejak 2014-2016 telah mampu memajukan sektor pertanian sehingga dapat memenuhi kebutuhan beras dari produksi sendiri. NTT pun kini menjadi salah satu provinsi sentra produksi jagung nasional.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Laporan perkembangan luas tanam, dalam 2 tahun terakhir, luas tambah tanam di NTT naik dari 247.649 hektar menjadi 282.127 hektar dan produksinya naik dari 739.667 ton menjadi 948.088 ton per tahun. “Dengan kemajuan ini, tentu pasti bisa kita supplai kebutuhan pangan negara tetangga, Timor Leste,” ujar Amran.

Amran menuturkan, membangun lumbung pangan di wilayah pertanian sangat penting untuk melakukan koordinasi antar sektor dan pemangku kepentingan. “Kita harus optimistis dengan menggerakkan sumber daya dan teknologi yang ada, dan tidak perlu pesimistis,” tutur Amran. (T/R06/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda