Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian PUPR Akan Bangun 1.200 Hunian Sementara Untuk Sulteng

sajadi - Selasa, 16 Oktober 2018 - 11:40 WIB

Selasa, 16 Oktober 2018 - 11:40 WIB

5 Views

Jakarta, MINAKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sebanyak 1.200 Hunian Sementara (Huntara)  untuk masyarakat terdampak pascabencana di Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Minggu ini kami targetkan sudah ada satu unit mockup huntara sehingga bisa menjadi contoh dalam pembangunan huntara selanjutnya. Pembangunan huntara akan dilakukan oleh kontraktor dan insya Allah mulai dihuni secara bertahap pada pekan berikutnya dengan target selesai seluruhnya dalam dua bulan ke depan,” kata Arie Setiadi Murwanto, Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR. Demikian keterangan tertulis yang dikutip dari website Kementrian PUPR pada Selasa (16/10).

1.200 unit huntara yang akan dibangun merupakan tahap pertama sambil menunggu perkembangan data pengungsi yang membutuhkan. Rencanaya Huntara akan dibangun di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala yang akan digunakan sebagai transit sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai.

Sejumlah unit huntara tersebut dapat menampung 14.400 keluarga. Huntara yang dibangun dengan model knockdown berukuran 12 x 26,4 meter persegi, dibagi menjadi 12 bilik dimana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Lokasi-lokasi huntara yakni di Kelurahan Duyu, Petobo dan Pengawu, Lapangan Sepakbola Kelurahan Silae, Tipo, Tipo A, Lapangan Kelurahan Buluri, Watusampu, dan Kawatuna.

Arie menjelaskan, huntara tersebut akan dibangun dengan sistem cluster pada lima zona dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan lahan dan keamanan lokasi dari dampak gempa.

Kontruksi huntara juga tahan gempa dan mengakomodir cuaca Kota Palu yang panas karena berada di garis khatulistiwa. Konstruksi akan menggunakan baja ringan dengan dinding berbahan glassfiber reinforced cement (GRC).

Setiap unit huntara akan dilengkapi 4 toilet, 4 kamar mandi, septik tank, tempat mencuci, dan dapur bersama serta listrik dengan daya 450 watt setiap bilik.

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

“Kami mengharapkan pembangunan hunian sementara oleh pihak-pihak lain di luar Kementerian PUPR menyatu dengan huntara Kementerian PUPR serta memiliki disain yang sama agar tidak terjadi kecemburuan,” ujar Arie. (R/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya

 

 

Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Asia
Indonesia
Breaking News