Jakarta, 25 Muharram 1436/18 November 2014 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam mengumumkan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar dengan kenaikan Rp 2.000/liter yang berlaku mulai Selasa (18/11/2014), pukul 00.00 WIB.
“Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500,” kata Presiden Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja sebagaimana rilis resmi Sekretariat Kabinet RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara, harga BBM bersubsidi merupakan bensin premium yang memiliki RON 88 di Indonesia terbilang lebih mahal dari BBM di Malaysia yang memiliki RON 95.
Menurut Koresponden MINA di Malaysia, negara itu mematok harga bensin RON 95 sekitar Rp 8.413 per liter. “Pemerintah Malaysia menaikkan BBM berdasarkan harga minyak dunia,” kata Dudin Shobaruddin.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Di Indonesia, harga Pertamax Plus yang sama-sama memiliki RON 95 per Senin (17/11/2014) yaitu Rp 11.600 per liter.
Sedangkan negara Filipina, Thailand, dan Singapura sudah mematok BBM Ron 95 di kisaran harga Rp. 11-19 ribu. Brunei Darussalam menjadi Negara ASEAN yang mematok harga BBM termurah dengan harga BBM RON 98 sekitar Rp. 4.999 per liter.
Mengutip laporan dari lembaga survei harga minyak GlobalPetrolPrices.com, Senin (17/11/2014), Venezuela berada di peringkat pertama harga BBM termurah. Di negara mendiang Hugo Chavez itu, BBM dinikmati dengan harga Rp 121 per liter, mengalahkan Suriah dengan Rp 609 per liter, Libya dengan Rp 1.463 per liter hingga Arab Saudi dengan Rp 1.950 per liter. Seperti diketahui ketiganya jadi tiga di antara negara penghasil minyak terbesar di dunia.
Sedangkan Norwegia, Italia, Belanda dan Malawi jadi negara dengan harga BBM termahal. Ketiganya menjual BBM di kisaran harga lebih dari Rp 20.000 per liter.(L/R05/R03)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon