Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenza Layli Jadi Juara Miss AI Berhijab Pertama di Dunia

Nidiya Fitriyah Editor : Bahron Ansori - Selasa, 16 Juli 2024 - 12:45 WIB

Selasa, 16 Juli 2024 - 12:45 WIB

46 Views ㅤ

Photo: New York Post

MINA – Kenza Layli, perempuan bionik berhijab dari Maroko ini telah dinobatkan menjadi Miss AI (Artificial Intelligence) pertama di dunia.

Layli telah mengalahkan sekitar 1.500 kontestan lain dari berbagai negara. Ia juga dinobatkan sebagai creme de la creme model kecerdasan buatan, seperti dikutip dari New York Post.

Dari 1.500 karya yang terdaftar, pada awal Juni 2024 diumumkan 10 finalis. Mereka dinilai oleh panel yang terdiri dari dua orang dan dua model yang dihasilkan AI. Para juri menilai dengan tiga komponen penilaian inti yakni realisme, teknologi, dan pengaruh sosial.

Kenza Layli sendiri digambarkan sebagai perempuan berhijab. Dia mengenakan busana modest bernuansa emas dan kerudung pashmina yang Panjang.

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

Sebagai model bionik pertama yang berhijab, Layli menunjukkan bagaimana teknologi dan budaya dapat berintegrasi secara harmonis.

Dalam kompetisi Miss AI yang pertama kali diadakan, Layli tidak hanya memukau juri dengan penampilannya, tetapi juga dengan kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai gaya dan tren mode global sambil tetap mempertahankan identitas budayanya.

“Meskipun saya tidak merasakan emosi seperti manusia, saya benar-benar bersemangat tentang hal tersebut,” ujar Layli dalam sebuah wawancara dengan New York Post.

Tak lupa, Layli pun mengungkapkan terima kasih kepada para pengikutnya di Instagram. Menurutnya,dalam kompetisi ini tidak hanya membawa nama Maroko, tetapi juga negara-negara Arab lainnya.

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

“Momen ini istimewa. Dalam kompetisi ini saya mencoba untuk mewakili baik negara saya Maroko maupun negara-negara Arab dengan tetap memegang nilai kami,” tulisnya di Instagram.

Adapun hadiah utama yang dimenangkannya sebanyak 20.000 dollar AS (sekitar Rp325 juta) dan diberikan untuk eksekutif teknologi dari negara asalnya yang mewujudkan figure bionik tersebut.

Miss AI merupakan perhelatan yang diinisiasi oleh FanVue, sebuah perusahaan platform online berbasis di Inggris. Acara tersebut jadi bagian dari ‘The FanVue World AI Creator Awards’, sebuah rangkaian kontes bagi pembuat konten AI.[]

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Khadijah
Dunia Islam