Jakarta, 6 Jumadil Awwal 1437/14 Februari 2016 (MINA) – Kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani ke San Fransisco, Amerika Serikat dimanfaatkan untuk menyampaikan mengenai perkembangan izin layanan investasi 3 jam ke Investor Amerika Serikat (AS).
Franky menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya ke AS selain membawa misi untuk mempromosikan DNI baru juga akan dimanfaatkan untuk mempromosikan layanan izin investasi 3 jam.
“Amerika Serikat merupakan negara yang sangat potensial untuk memanfaatkan layanan karena komitmen investasi yang masuk pada tahun 2015 mencapai US$ 4,8 miliar,” kata Franky dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (16/2).
Franky, pihaknya optimistis bahwa pada tahun 2016 ini akan semakin banyak investor AS yang masuk melalui layanan izin investasi 3 jam.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Saat ini baru 1 investor AS yang melalui izin 3 jam, sementara Tiongkok sudah ada 8 investor dari Tiongkok yang memanfaatkan layanan ini, tentu ke depan harapan kami dari AS dan negara-negara lain akan dapat bertambah,” kata Franky.
Pihaknya menuturkan, BKPM sendiri akan terus memperbaiki layanan izin investasi 3 jam. Salah satu yang sedang dikaji adalah untuk memperluas kemanfaatan layanan izin investasi 3 jam untuk proyek-proyek infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah.
Dikatakan, potensi investasi Amerika Serikat sebagai sumber investasi sebenarnya cukup besar, ditandai dengan besarnya aliran outward investment dari negeri Paman Sam tersebut.
Dari data FDI Market periode 2010-September 2015, investasi Amerika Serikat ke seluruh dunia mencapai US$ 694 miliar. Indonesia berada di peringkat 25 tujuan investasi AS dengan menyerap nilai investasi US$ 7,1 miliar atau hanya setara dengan 1,03%.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kepala BKPM dijadwalkan bertemu dengan beberapa perusahaan AS yang telah berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dalam kunjungannya yang juga mendampingi Presiden Jokowi tersebut, fokus promosi investasi adalah ke perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi serta beberapa bidang usaha potensial lainnya. (L/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon