Beirut, MINA – Ratusan kerabat orang yang tewas dalam ledakan di pelabuhan Beirut tahun lalu, melemparkan peti mati di atas pagar kediaman sementara Menteri Dalam Negeri Mohammed Fahmy pada Selasa malam (13/7), ketika mereka berusaha menyerbu kediaman itu.
Mereka memprotes kekebalan yang diberikan kepada Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, Direktur Jenderal Keamanan Umum, yang menjadi tersangka dalam penyelidikan ledakan 4 Agustus 2020 itu, Arab News melaporkan.
Keluarga para korban menekan pihak berwenang untuk mencabut kekebalan yang dinikmati oleh mantan menteri, anggota parlemen saat ini dan pejabat keamanan senior yang dituduh berkontribusi terhadap bencana tersebut.
Keluarga korban akan memperingati satu tahun ledakan, yang merenggut nyawa 215 orang, melukai lebih dari 6.000, dan menghancurkan tepi laut Beirut bersama dengan sebagian besar daerah pedmukiman.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Penyelidikan yudisial atas kasus ini terus berlanjut dan belum sampai pada tahap penerbitan surat dakwaan.
Para pengunjuk rasa membawa peti mati, melambangkan anak-anak mereka dan kerabat lainnya, saat mereka berbaris menuju kediaman Fahmy di Beirut, di mana Pasukan Keamanan Dalam Negeri disiagakan.
Protes meningkat menjadi konfrontasi dengan pasukan keamanan ketika para pengunjuk rasa mencoba menyerbu kediaman dan melemparkan peti mati ke pagarnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)