Ramallah, MINA – Kesehatan tahanan Palestina Sheikh Khader Adnan, 44, telah memburuk secara serius saat ia memasuki hari kelima puluh satu protesnya terhadap penahanan administratifnya di penjara Israel, kata Klub Tahanan Palestina pada Senin (27/3). Dikutip dari Middle East Monitor.
Adnan berasal dari desa Arraba dekat Jenin. Dia melancarkan mogok makan segera setelah dia ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel pada 5 Februari, sejak dia ditahan di sel isolasi.
Dia dilaporkan telah kehilangan selimut dan pakaian hangat meskipun cuaca musim dingin yang dingin dalam apa yang digambarkan sebagai tindakan pembalasan resmi atas aksi mogok makannya.
Karena kesehatannya yang memburuk, dia sekarang telah dipindahkan ke klinik di Penjara Ramleh, namun tetap ditahan dalam kondisi yang sangat keras.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Juru bicara Yayasan Muhjat Al-Quds, Tamer Za’anin, mengatakan, selain muntah, Adnan menderita sakit di sekujur tubuhnya dan penglihatannya kabur,
Ayah dari sembilan anak dan bungsunya baru berusia 18 bulan tersebut telah ditahan oleh otoritas pendudukan Israel dua belas kali dan telah menghabiskan delapan tahun di penjara Israel, sebagian besar dalam penahanan administratif.
Pengadilan militer Israel dijadwalkan untuk mengadakan sidang atas kasusnya pada 7 Maret, tetapi ditunda untuk keempat kalinya hingga 4 April dalam upaya lain untuk menghentikan mogok makannya. (T/ara/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka