Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KETUA DMI : PROGRAM BELA NEGARA HARUS DIDISKUSIKAN

kurnia - Senin, 19 Oktober 2015 - 10:54 WIB

Senin, 19 Oktober 2015 - 10:54 WIB

330 Views ㅤ

Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi, (Foto: MINA/Kurnia)
Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (<a href=

DMI), Natsir Zubaidi, (Foto : Hudzaifah)" width="300" height="225" /> Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Natsir Zubaidi, (Foto : Hudzaifah)

Jakarta, 6 Muharram 1437/19 Oktober 2015 (MINA) – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Natsir Zubaidi menilai pelaksanaan Program Bela negara bagi generasi muda saat ini, merupakan hal yang tepat.

Oleh karena itu, pernyataan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) Jendral Ryamizard terkait  dengan bela negara harus ditindak-lanjuti dengan forum diskusi guna menjabarkan program tersebut.

Natsir berpendapat, Program Bela Negara tepat dilaksanakan saat ini, karena bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah seperti pengangguran, darurat narkoba, bencana asap dan ancaman yang bersifat disintegrasi bangsa seperti konflik etnis, agama, terorisme dan separisme.

“Tantangan tersebut harus diselesaikan antara lain dengan memberikan kesadaran dan kedisplinan generasi muda Indonesia untuk cinta tanah air dan semangat patriotismem” katanya kepada Miraj Islamic News Agency/MINA, Senin (19/10).

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Ia menjelaskan, semangat patriotisme dan cinta tanah air itu sudah ditunjukkan oleh para pendiri negara. Bahkan  di kalangan Umat Islam sudah ada jauh sebelum Indonesia Merdeka seperti yang dilakukan Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Sultan Hasanudiin, Pattimura.

Di kalangan Muhammadiyah semangat itu sudah ada sejak 1912, Nadlatul Ulama (1926) dan Masyumi (1945) mendirikan lasykar perjuangan Hisbullah dan Sabililla yang memunculkan tokoh-tokoh seperti KH.Masykur, Moh. Roem, Kasman, KH. Syaefuddin Zuhri, KH. Noer Ali.

Oleh sebab itu, menurut Natsir Program Bela Negara dapat dilaksanakan guna memberikan kesadaran bagi generasi muda lewat pelatihan pisik dan kegiatan lain  yang positif seperti latihan kepemimpinan, kerja kelompok yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah untuk memperkenalkan keragaman dan kebhinekaan Indonesia.

Sebagai negara yang memiliki wialayah yang sangat luas dan berpenduduk besar, katanya,  upaya melakuan integrasi nasional sangat diperlukan, apalagi ini merupakan amanah dari UUD 1945 bahwa: Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Sebagai partisipasi dalam bela negara,  Dewan Masjid Indonesia akan menggerakkan Pemuda Remaja Masjid untuk ikut aktif kegiatan program tersebut. (L/P002/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia