Washington, MINA – Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Mike Johnson mendesak Presiden AS Joe Biden, Selasa (6/8) untuk mengirimkan semua senjata ke Israel setelah serangan terhadap pangkalan udara Irak yang melukai personel Amerika, Anadolu Agency melaporkan.
“Setelah serangan berulang kali terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut, dan sementara Israel berada di bawah ancaman Hamas, Hizbullah, dan Iran, AS tidak dapat ragu untuk membela anggota layanan kami dan sekutu kami,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan.
Itu terjadi setelah beberapa personel AS terluka dalam dugaan serangan roket, Senin (5/8) terhadap pasukan AS dan koalisi di Pangkalan Udara Ain Al-Asad di Irak barat.
Kepala Pertahanan AS, Lloyd Austin, dan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, sepakat melalui panggilan telepon bahwa “serangan milisi yang berpihak pada Iran menandai eskalasi yang berbahaya dan menunjukkan peran Iran yang tidak stabil di kawasan tersebut.”
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Johnson mengatakan setiap serangan oleh Iran terhadap Israel atau kepentingan Amerika akan “tidak dapat dibenarkan dan akan ditanggapi dengan kekuatan yang menentukan.” Ia mengatakan AS dan sekutunya di kawasan tersebut harus bekerja untuk “melawan Iran dan proksi ‘terornya’ dengan kuat untuk mengirimkan pesan yang jelas terhadap kegiatan-kegiatan jahat ini.”
“Kita tahu agresi Iran saat ini, yang didukung oleh kepentingan Tiongkok dan Rusia, terjadi setelah kampanye tekanan selama berbulan-bulan terhadap Israel dari Pemerintahan Biden-Harris. Sekaranglah saatnya bagi Gedung Putih untuk menyadari bahwa pilihan mereka telah membawa kita ke ambang bencana dan memberikan dukungan penuh kepada Israel.
“Presiden Biden harus segera melepaskan semua senjata yang sebelumnya ditahan dan ditunda kepada Israel — sehingga Israel dapat membela rakyatnya dan menghalangi Iran — dan menjelaskan bahwa akan ada konsekuensi ekonomi, militer, dan internasional yang menentukan jika Iran terlibat dalam atau mendukung serangan apa pun,” tambahnya.
Ketegangan regional meningkat setelah Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, (31/7) setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Hamas dan Iran menuduh Israel atas pembunuhan tersebut. Tel Aviv belum membantah atau mengonfirmasinya.
Israel sangat waspada terhadap kemungkinan respons militer dari Iran dan kelompok Lebanon, Hizbullah, yang juga bersumpah untuk membalas setelah gugurnya Komandan senior, Fuad Shukr, dalam serangan Israel minggu lalu di pinggiran kota Beirut.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu