Srinagar, Kashmir, 19 Rabi’ul Awwal 1438/19 Desember 2016 (MINA) – Nahida Nasreen, Sekretaris Jenderal Dukhtaran-e-Millat, kelompok pejuang Kashmir yang semua anggotanya adalah wanita, mengatakan pada Ahad 18/12, ketua kelompoknya, Aasiya Andrabi, yang seharusnya bebas menurut undang-undang, justeru dipindahkan ke Penjara Baramulla.
“Aasiya Andrabi dipindahkan dari penjara perempuan kantor polisi Rambagh ke Penjara Baramulla,” kata Nahida dalam sebuah pernyataan. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Nahida menyebut perkembangan itu suatu yang ironi, karena menurut Undang-Undang Keamanan Publik (PSA), di Kashmir, Asiya seharusnya dibebaskan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Asiya tidak dibebaskan dan kembali ditempatkan di balik jeruji besi,” tambah Nahida.
Kelompok Dukhtaran-e-Millat adalah kelompok yang beranggotakan semua wanita yang menganjurkan jihad untuk menegakkan hukum Islam di Kashmir dan bercita-cita mendirikan negara terpisah dari India.
Kelompok ini didirikan pada tahun 1987 dan dipimpin oleh Aasiya Andrabi, seorang tokoh “feminis Islam”.
Pada tanggal 15 Desember, Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir telah membatalkan perintah penahanan Aasiya di bawah PSA. Pengadilan telah mengarahkan pihak berwenang untuk segera melepaskannya.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Asiya ditangkap pada 4 Oktober dan kini telah ditempatkan di Penjara Baramulla, Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
l
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung