Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KH Adroi’ie: Al-Jama’ah Ibarat Kapal Nabi Nuh yang Selamatkan dari Bah

Rudi Hendrik - Senin, 13 April 2020 - 23:19 WIB

Senin, 13 April 2020 - 23:19 WIB

16 Views

Samarinda, MINA – Ulama dan Penasihat Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Kalimantan Timur KH Adroi’ie Abdul Syukur mengibaratkan sistem hidup terpimpin masyarakat Muslim dalam al-jama’ah ibarat kapal bahtera Nabi Nuh ‘Alaihissalam yang menyelamatkan dari banjir bah.

“Dalam menghadapi wabah COVID-19 ini, marilah kita makin mendekatkan diri kepada Allah berada dalam satu pimpinan imamul muslimin, berjamaah sesuai dengan Al-Quran dan sunnah. Bagaikan banjir bah di zaman Nabi Nuh, penyelamatnya adalah adalah kapal Nabi Nuh dan saat ini Allah hadirkan kapal al-jama’ah sebagai penyelamat kaum muslimin dalam rida Allah,” kata KH Adroi’ie di Samarinda kepada MINA, Senin (13/4).

Menurut ulama yang pernah mengamiri Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Kalimantan Timur itu, virus corona merupakan mahluk Allah.

Ia menjelaskan, di zaman Khalifah Umar bin Khattab pun pernah terjadi wabah seperti saat ini. Wabah tersebut bernama Thoun Amawas karena berasal dari dari sebuah desa yang bernama Amawas, desa kecil yang terletak di antara Ramallah dan Baitulmaqdis (Yerusalem). Di masa itu beberapa sahabat Rasulullah SAW syahid dikarenakan penyakit tersebut.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

“Wabah corona ini merupakan tadzkirah (peringatan) dari Allah. Paling tidak ada dua hal yang bisa kita ambil dari kejadian ini. Pertama, untuk orang beriman ini adalah bagian dari ujian, terdapat banyak ayat yang mengungkap tentang ujian, baik yang kauliyah ataupun yang kauniyah, di antaranya surah yang menegaskan tentang ujian adalah surat Al-Baqarah ayat ke-155,” kata Penasihat Ponpes Shuffah Hizbullah di Kalimantan Timur itu.

Namun menurutnya, yang memprihatinkan banyak dari umat Islam justru berpecah belah menghadapi corona ini, seperti membanggakan golongan masing-masing.

“Padahal Allah perintahkan kita hidup berjamaah dalam satu pimpinan,” tegasnya.

KH Adroi’ie melanjutkan, pelajaran kedua adalah bagi orang non Muslim ini adalah tadzkirah.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

“Sesuai dengan Surat As-Sajadah ayat 26 yang artinya ‘Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?’,” tambahnya.
“Artinya corona ini adalah ujian supaya mereka kembali ke jalan yang benar.” (L/AF/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina
Dunia Islam