Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KHALIFA HAFTAR DIANGKAT JADI PANGLIMA MILITER LIBYA

Rudi Hendrik - Selasa, 3 Maret 2015 - 00:15 WIB

Selasa, 3 Maret 2015 - 00:15 WIB

659 Views

File photo of a man holding a picture of General <a href=Khalifa Haftar during a demonstration in support of "Operation Dignity" in Benghazi" width="300" height="169" />Tobruk, Libya, 12 Jumadil Awwal 1436/3 Maret 2015 (MINA) – Mantan Jenderal Libya, Khalifa Haftar, diangkat sebagai panglima militer pemerintah yang diakui secara internasional di negara itu, sumber mengatakan kepada Al Arabiya News Channel.

Penunjukan Haftar sebagai panglima militer diusulkan pekan lalu oleh presiden parlemen Libya terpilih, Al Arabiya melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dulu, Haftar bertugas di bawah pimpinan Muammar Gaddafi dan mengambil bagian dalam kudeta yang membawa Gaddafi berkuasa pada 1969.

Ia menjadi tawanan perang di Chad pada 1987. Dari dalam tahanan, ia dan rekan-rekannya membentuk sebuah kelompok untuk menggulingkan Gaddafi.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Haftar dibebaskan sekitar tahun 1990 dalam kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan menghabiskan hampir dua dekade di Amerika dan mendapatkan kewarganegaraan AS.

Haftar memegang posisi senior di pasukan anti-Gaddafi di Perang Saudara Libya 2011 yang menggulingkan Gaddafi.

Pada 2014, dia adalah komandan Angkatan Darat Libya ketika Kongres Nasional Umum (GNC) menolak menyerahkan kekuasaannya sesuai berakhirnya masa jabatan. Haftar meluncurkan kampanye melawan GNC dan sekutu milisinya yang berkembang menjadi perang saudara.

Haftar digambarkan sebagai orang yang berjuang melawan hampir setiap faksi secara signifikan dalam konflik Libya. Dia memiliki reputasi dan pengalaman militer yang tak tertandingi.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Dia menggabungkan pasukannya dengan pasukan militer di timur untuk melawan kelompok-kelompok Islam, termasuk Libya Dawn yang menguasai Tripoli dan mendirikan pemerintahan saingan sendiri.

Sekarang mereka beroperasi sebagai Tentara Nasional Libya.

Namun Haftar diduga dapat mempersulit upaya PBB untuk menengahi perdamaian antara kedua pemerintah saingan di negara itu. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Eropa
Indonesia