KHATIB IDUL ADHA: DUNIA ISLAM HENDAKNYA BERSATU

Foto: Chamid/MINA
Foto: Chamid/MINA

Jakarta, 10 Dzulhijjah 1436/24 september 2015 (MINA) – Khatib Idul Adha dalam khutbahnya di lapangan parkir Roxy Square Tomang, Jakarta Barat Kamis (24/9) mengingatkan dunia Islam agar bersatu secara terpimpin agar mendapatkan kejayaan.

“Dunia Islam saat ini sedang menghadapi ujian luar biasa, bagaimana satu sisi Muslim di negeri minoritas tertindas, sisi lainnya Muslim mayoritas dipecah-belah melalui isu politik kekuasaan. Bagaimana nasib Muslim Uighur China, Muslim Rohingya Myanmar, termasuk Muslim di sebagian wilayah Papua, apalagi di Palestina, jika bukan sesama kaum Muslim lainnya yang memperhatikan,” ujar da’i alumni Mu’assasah Al-Quds ad-Dauly Shanaa, Yaman itu.

Sementara apa yang dikejar jika harus saling bertikai, dan hanya menimbulkan korban di kalangan warga itu sendiri, bahkan yang hidup pun harus mengungsi ke negara-negara Eropa, ujarnya dalam yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Jakarta Barat itu.

“Jangan pula hanya karena masalah harta warisan, sengketa batas tanah, pekerjaan, politik, dan sebagainya sampai mengakibatkan pertumpahan darah sesama Muslim,” tegasnya.

Maka, saatnya dunia Islam mengingat kembali pesan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam saat menyampaikan khutbah di padang Arafah, saat wada bersama para sahabatnya, yakni haram menumpahkan darah sesama Muslim.

“Sebab yang menjadi korban adalah umat Muslim juga, lalu orang-orang kafir pun bergembira, persis seperti yang digambarkan Nabi bahwa suatu saat umat Muslim bagaikan makanan yang dihidangkan untuk disantap musuh-musuhnya,” kata redaktur tausiyah Kantor Berita Islam MINA itu.

Menurut da’i Ma’had Al-Fatah Bogor itu, jika umat Islam mau kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah, hidup berjamaah terpimpin secara sentral oleh seorang Imaam atau Khalifah, maka akan diperoleh kekuatan maksimal.

“Sesungguhnya agama tauhid ini, adalah agama kalian semua, agama yang satu,” ujarnya seraya mengutip surat Al-Mu’minun ayat 52.

Ia menambahkan, dengan satuan kesatuan Jama’ah Muslimin yang dipimpin oleh seorang Imaam atau Khalifah, maka Islam akan kembali pada kejayaan, keagungan dan kekuatan bersama.

“Kekuatan Jama’ah Muslimin, yang merupakan pengamalan Islam secara kaaffaah, yang akan menata peradaban dunia dengan nilai-nilai ilahiyah, membawa rahmat bagi semesta alam,” imbuhnya.

Kekuatan berjamaah bagi dunia Islam tersebut bukan untuk melakukan permusuhan di dunia, sebab Islam adalah agama kasih sayang dan persaudaraan, membawa kedamaian dan manfaat, jauh dari sifat dan sikap anarkhis, apalagi merusak, dan menebar teror.

Tetapi justru mengajak pada kebaikan, menganjurkan umatnya bekerja dengan cara yang halal, menjauhi yang haram serta menjahi kemaksiatan. Kepada keluarga Muslim, Ali Farkhan Tsani mengajak agar meneladani perjuangan pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim, Hajar da Nabi Ismail, dalam mengemban amanah Allah, menjalankan perintahnya dengan penuh tawakkal. (L/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0