Yerusalem, MINA – Surat kabar Israel berbahasa Ibrani Haaretz, Senin (15/6) melaporkan, otoritas Israel yang mengurusi peninggalan kuno (Antiquities Authority) menghentikan penggalian di bawah kawasan Silwan di Yerusalem yang diduduki, karena khawatir runtuh.
Menurut Haaretz yang dikutip Safa menyebutkan, Antiquities Authority menghentikan operasi penggalian setelah menemukan banyak retakan tanah di beberapa bangunan Palestina.
Orang-orang di Silwan sejak bertahun-tahun sebelumnya telah memperingatkan tentang terjadinya retakan yang dapat mengakibatkan keruntuhan, akibat aktivitas penggalian oleh Israel.
Tetapi saat itu otoritas pendudukan mengklaim bahwa keretakan bangunan tersebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas penggalian yang sedang dilakukan.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Wilayah Silwan berada di sebuah kawasan bukit bersejarah di Yerusalem yang diduduki, dan otoritas pendudukan telah melakukan penggalian besar di bawahnya selama lebih dari 20 tahun, untuk dapat mencapai fondasi Masjid Al-Aqsa, bekerja sama dengan asosiasi pemukiman Elad.
Surat kabar itu mengatakan, tahun-tahun belakangan ini terjadi beberapa retakan dan bahkan ada yang runtuh di wilayah tersebut karena penggalian yang terus-menerus, yang merupakan ancaman terhadap fondasi bagi rumah-rumah serta fondasi Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu tempat suci bagi umat muslim. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza