Pyongyang, MINA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan mengunjungi Rusia untuk melakukan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, demikian dikonfirmasi media pemerintah Korea Utara.
Media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA) mengatakan kunjungan itu akan dilakukan “segera,” tetapi tidak merinci waktu atau tempat.
Putin dan Kim berada dalam jadawal untuk bertemu pada akhir April, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Senin (22/4) seperti dikutip Daily Sabah.
Pengumuman itu muncul setelah Kim dan pemerintah Presiden AS Donald Trump tak kunjung mencapai kesepakatan untuk mengakhiri ketegangan nuklir di semenanjung Korea.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Korea Utara mengatakan pada Kamis lalu pihak mereka tidak lagi ingin berurusan dengan Menlu AS Mike Pompeo dan menyerukan agar dia diganti dengan seseorang yang lebih matang. Permintaan itu datang beberapa jam setelah Pyongyang mengumumkan uji senjata pertama sejak pertemuan puncak di Vietnam antara Trump dan Kim yang berakhir tanpa kesepakatan berarti.
Surat kabar pro-Kremlin, Izvestia, mengutip sumber diplomatik pada Rabu yang mengatakan pertemuan Putin-Kim kemungkinan akan berlangsung pekan depan di kota Vladivostok, Rusia, sebelum Putin terbang ke pertemuan puncak di Cina, 26-27 April.
Namun disebutkan perubahan mendadak mengenai rencana pertemuan Kim dan Putin itu tidak dapat dikesampingkan.
Kremlin tidak memberikan rincian lebih lanjut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, tetapi Moskow telah mengatakan selama berbulan-bulan mereka sedang mengurus pertemuan semacam itu.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Kim berkuasa sejak 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il, yang telah mengunjungi Rusia untuk pertemuan puncak dengan Presiden saat itu Dmitry Medvedev pada awal tahun itu.
Tidak jelas bagaimana Kim akan melakukan perjalanan ke Rusia, yang berbatasan dengan Korea Selatan. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza