Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Pilu dari Gaza: Gadis Berpiyama Kuning di Bawah Reruntuhan

Rudi Hendrik - Selasa, 16 April 2024 - 19:35 WIB

Selasa, 16 April 2024 - 19:35 WIB

17 Views

Naser duduk di depan tembok yang tertulis pesan tentang keponakannya yang berusia 2 tahun. “Joud ada di bawah reruntuhan.” (Foto: Sondos Alfayoumi via The Electronic Intifada)

Oleh: Sondos Alfayoumi, penulis dan penerjemah di Gaza

“Joud ada di bawah reruntuhan.”

Itulah pesan menyedihkan yang tertulis di dinding sebuah rumah yang rusak parah oleh pengeboman Israel.

Begitu banyak orang yang melewati gedung di kamp pengungsi Deir al-Balah, Gaza tengah tersebut. Mereka pasti mengira akan kecil kemungkinan jenazah anak berusia 2 tahun itu bisa ditemukan.

Baca Juga: Hamas: Kejahatan Israel di Tepi Barat Tidak akan Hentikan Perlawanan

Namun, tidak termasuk Naser, paman Joud. Dia bertekad untuk menemukan keponakannya.

Dia terus menggali selama berhari-hari, berpekan-pekan dan berbulan-bulan setelah rumahnya diserang pada Oktober 2023.

Sebelum serangan itu terjadi, adik ipar Naser dan ibu Joud yang bernama Jamila, menidurkan ketiga anaknya pada malamnya. Jamila bisa mendengar ledakan di tempat lain saat dia melakukannya, tapi dia berharap dan yakin keadaan akan lebih baik di pagi hari.

Namun, esok paginya Israel mengebom rumahnya.

Baca Juga: Waspada Konspirasi Trump-Netanyahu Ambil Alih Gaza

Ajaibnya, dua anaknya yang bernama Talat (3 tahun) dan Sham (5 tahun) selamat.

Ayah mereka, saudara laki-laki Naser yang bernama Ahmad juga syahid. Sementara Jamila terluka parah, tetapi berhasil diselamatkan beberapa jam setelah serangan itu.

Namun, tidak ada jejak Joud.

Jamila meminta Naser setiap hari untuk menemukan Joud.

Baca Juga: Akhlak Mulia, Dakwah Memesona: Kunci Keberhasilan Seorang Da’i

“Saya berusaha sekuat tenaga,” kata Naser. “Tidak ada jalan lain.”

Meski Naser menggunakan kruk (tongkat) karena terluka saat penyerangan, ia tetap menggali dengan tangan kosong demi menemukan keponakannya.

Jamila memberinya informasi penting bahwa Joud pergi tidur dengan mengenakan piyama kuning.

Meskipun Naser dan beberapa saudaranya mempunyai akses terhadap mesin penggali, mereka memutuskan untuk tidak menggunakannya karena takut akan menarik perhatian dan menjadi sasaran Israel.

Baca Juga: Cara Islam Memperlakukan Tawanan dan Sandera

“Jadi kami melanjutkan pencarian putus asa kami secara rahasia,” kata Naser.

Akhirnya, pada pertengahan Maret 2024 Naser menemukan mayat Joud. Dia menemukan kakinya terlebih dahulu, lalu rambut di bantalnya.

Menemukan jenazahnya berarti Joud bisa dimakamkan di samping ayahnya.

Masih banyak orang di Gaza yang belum ditemukan.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Suami dalam Islam: Memahami Peran yang Ditetapkan Allah

Lebih dari 13.000 warga Palestina masih hilang, menurut perkiraan Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Med. Mereka termasuk orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan, mereka yang dikuburkan di kuburan massal, dan mereka yang dihilangkan secara paksa.

Meski rasa sakit dihatinya masih terasa, Jamila merasa terhibur saat mengetahui bahwa jenazah anaknya telah ditemukan. Gadis berpiyama kuning itu kini bisa beristirahat dengan tenang. (AT/RI-1)

 

Sumber: The Electronic Intifada

Baca Juga: Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina